Kemkominfo Gandeng Huawei Cetak Technopreneurs Muda

:


Oleh Yudi Rahmat, Rabu, 20 Januari 2016 | 11:27 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 454


Jakarta, InfoPublik - Kementerian Komunikasi dan Informatika mengandeng PT Huawei Indonesia membuka pusat inovasi yang mencetak lebih banyak technopreneurs muda di bidang konten dan aplikasi.

Pusat Inovasi Kominfo-Huawei (PIKH) ini baru saja diresmikan Menteri Kominfo Rudiantara bersama Duta Besar Tiongkok untuk Indonesia Xie Feng,  Selasa (19/1), di Jakarta. Acara tersebut turut dihadiri  Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Balitbang SDM) Kemkominfo Basuki Yusuf Iskandar,  Economic and Commercial Counselor of the People’s Republic of China to Indonesia, Wang Li Ping, dan CEO Huawei Indonesia Sheng Kai.

Menurut Rudiantara, PIKH menargetkan 200 technopreneurs baru setiap tahunnya. Diharapkan pada tahun 2020, value dari e-commerce Indonesia mencapai angka minimal 130 miliar dolar AS. "Dengan lahirnya 200 technopreneurs baru setiap tahun, ini akan meningkatkan aktivitas e-commerce di Indonesia, sehingga diharapkan e-commerce dapat menjadi pendorong ekonomi digital di Indonesia,” ujar Rudiantara.

Kepala Balitbang SDM Kemkominfo Basuki Yusuf Iskandar menambahkan PIKH dibangun sebagai wadah bagi para calon technopreneurs muda untuk bergabung dalam sebuah ekosistem dan meningkatkan kemampuan hingga dapat mengeksplorasi ide mereka menjadi sebuah inovasi yang siap diserap oleh pasar.

PIKH memiliki beberapa program, diantaranya pelatihan di bidang TIK, memfasilitasi penelitian bersama dan menyediakan konsultasi di bidang TIK. Kegiatan tersebut dilakukan untuk membentuk ekosistem digital yang membantu melahirkan lebih banyak technopreneurs muda, didukung infrastruktur berupa ruang kelas dan perangkat Virtual Desktop Infrastructure milik Huawei.

CEO Huawei Indonesia Sheng Kai mengharapkan kerjasama Kemkominfo dan Huawei Indonesia ini dapat membuka akses lebih banyak talenta lokal untuk mengasah kemampuan mereka, khususnya di bidang konten dan aplikasi.

“Pusat Inovasi dan berbagai program didalamnya merupakan bentuk komitmen Huawei untuk memberdayakan talenta lokal. Setelah di Jakarta, kami akan segera membangun Pusat Inovasi di Yogyakarta sebagai salah satu kota pelajar di Indonesia,” ujarnya.

Sheng Kai mengatakan kerjasama dimulai  sejak 2013 melalui program Student Training, sebanyak 200 hingga 300 mahasiswa per tahun berkesempatan mengikuti pelatihan dan ujian sertifikasi keahlian standar internasional dan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI).