Antisipasi Kelangkaan Pupuk, Anak Rantau Asal Toba Bantu Pengadaan Pupuk

:


Oleh MC KAB TOBA, Kamis, 2 April 2020 | 18:39 WIB - Redaktur: Tobari - 416


Balige, InfoPublik - Seorang anak rantau mengatakan, beberapa belas tahun yang lalu, produksi padi ataupun beras di Tapanuli mengalami surplus, namun mengapa sekarang kita malah mengimpornya padahal baru beberapa bulan selesai panen.

Hal itu dilontarkan Simson Panjaitan (55), salah seorang anak rantau yang sudah cukup berhasil asal Toba saat berkunjung dan bertatap muka dengan para warga petani di Desa Pintu Batu, Kecamatan Silaen, Rabu (1/4/2020).

Menurutnya, salah satu penyebab utamanya yakni kerapnya kelangkaan pupuk terjadi justru tepat saat tanaman padi para petani membutuhkan pemupukan. "Bagaimana tanaman padi bisa bertumbuh dengan baik tanpa pemupukan? Mustahil," katanya. 

Dalam kesempatan itu, Simson yang mengaku sengaja mengajak salah satu distributor pupuk ke desa tersebut untuk memastikan ketersediaan pupuk bagi petani aman.

Dijelaskannya, dirinya sedang bekerjasama dengan distributor pupuk tersebut dalam menyediakan pupuk yang akan disalurkan ke para petani melalui agen di berbagai desa di beberapa kecamatan yang mengalami kelangkaan pupuk saat musim tanam tiba.

"Saya bantu distributor dan agen dalam pengadaan salah satu jenis pupuk dengan kandungan Magnesium yang tinggi, yang mana pupuk tersebut mampu memenuhi nutrisi tanaman terlebih saat pupuk mengalami kelangkaan seperti saat sekarang ini," katanya.

Simson juga menyampaikan keinginannya untuk mengembalikan kejayaan pertanian dan peternakan seperti yang pernah dialami Toba. "Saya yakin, dalam tiga tahun ke depan, bila semua serius, maka Toba dapat menjadi Kabupaten Mandiri Pangan," katanya optimis.

Selain menjadikan Toba surplus beras, ujar Simson yang beristri boru Sitohang itu, juga akan membuat surplus hasil bumi lainnya seperti Jagung, Jahe, Umbi umbian, Kopi, Andalian, dan berbagai produk pertanian serta perikanan dan peternakan lainnya.

"Saya yakin kita pasti mampu, sebab sembilan puluh persen wilayah Toba adalah lahan pertanian. Khusus penggunaan pupuk ini, sudah diujicoba di beberapa desa dan hasilnya memuaskan," paparnya.

Yang tak kalah penting, dirinya menyatakan sudah menggandeng para pengusaha yang akan menampung semua hasil hasil pertanian lokal Toba. "Apapun hasil pertaniannya, kami akan siapkan penampungnya," katanya. (MC Toba cici/bern/toeb)