Wabup Said Hasyim Tabur 100.000 Ekor Benih Kakap Putih

:


Oleh MC KAB MERANTI, Rabu, 5 Februari 2020 | 16:33 WIB - Redaktur: Tobari - 750


Selatpanjang, InfoPublik - Pemkab Meranti dalam hal ini Wakil Bupati H. Said Hasyim, sangat berkomitmen membina para Nelayan Budidaya agar mampu meningkatkan produksi ikan dan menjadikan Meranti sebagai Centra Budidaya Kakap.
 
Dalam rangka mensukseskan itu, Wakil Bupati bersama Kadis Perikanan Provinsi Riau melakukan penaburan 100.000 ekor benih ikan Kakap Putih, di tambak UPT-BBAP Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Riau, Desa Banglas Kec. Tebing Tinggi, Selasa (4/2/2020).
 
Turut hadir bersama Wakil Bupati, Kepala Dinas Perikanan Provinsi Riau Ir. Herman M.Si, Kepala Dinas Perikanan Kepulauan Meranti Eldi Syaputra, Kepala Balai Perikanan Budidaya Laut Batam Toha Tudiadi, Perwakilan Nelayan penerima bantuan bibit Kakap Putih.
 
Seperti dijelaskan Kepala Dinas Perikanan Meranti Eldi Syaputra, kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari kunjungan Menteri Kelautan dan Perikanan RI.
 
Sekaligus penandatanganan Nota Kesepakatan Tentang Sinergi Perencanaan dan Pembangunan Dalam Pengembangan Sentra Kawasan Perikanan Budidaya kegiatan di Kabupaten Kepulauan Meranti antara Dirjen Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, Pemerintah Provinsi Riau dan Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti. 
 
Nota Kesepahaman itu meliputi, Peningkatan produksi komoditas perikanan budidaya, Pendampingan teknologi perikanan budidaya dengan pola segmentasi, dan Penguatan Balai Benih lkan Pantai (BBIP) Selatpanjang sebagai sentra produksi larva dan benih ikan laut. 
 
Nota kesepahamn bertujuan untuk menjadikan Kabupaten Kepulauan Meranti sebagai sentra kawasan budidaya ikan laut serta membentuk sistemlogistik benih di wilayah Kabupaten Kepulauan Meranti dan sekitarnya. 
 
Melalui kegiatan itu Dinas Perikanan menargetkan panen ikan Kakap Putih sebanyak 15 ton dan ke depannya diharapkan benih untuk KJA-KJA di kabupaten Kepulauan Meranti sudah dapat disuplai dari UPT-BBIP Selatpanjang ini.
 
Menyikapi kegiatan itu, Wakil Bupati Meranti H. Said Hasyim, mengucapkan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi Riau terutama Dinas Perikanan Provinsi yang telah menetapkan Meranti sebagai Centra Pengembangan Budidaya Ikan Kakap Putih.
 
Menurutnya, ini merupakan langkah awal bagi Pemerintan Daerah dalam upaya meningkatkan produksi ikan budidaya di Kepulauan Meranti. Hal ini juga sejalan dengan program Pemerintah Kepulauan Meranti yang mulai beralih dari Pola Nelayan Tangkap menjadi Nelayan Budidaya. 
 
"Ini merupakan berkah bagi Nelayan Budidaya sekaligus menjadi tantangan untuk menjadikan Meranti sebagai Centra Budidaya dan Benih Ikan Kakap Putih, terima kasih juga kepada kelompok Budidaya Ikan yang telah ikut mensukseskan program ini," ujar Wakil Bupati.
 
Wabup berharap, bantuan yang diberikan Dinas Perikanan Provinsi Riau bekerja sama dengan Balai Perikanan Budidaya Laut Batam tidak hanya sebatas bibit, tapi juga soal Pakan yang menjadi penentu keberhasilan budidaya ikan dan pemasaran ikan itu sendiri.
 
"Kami berharap sinergitas yang kuat dari Dinas Perikanan Provinsi, Balai Perikanan Budidaya Laut Batam dan Dinas Perikanan Meranti untuk dapat membina kelompok budidaya ikan sekaligus membentuk pasar ketika panen ikan nanti," ujarnya.
 
Sebab Wabup tidak ingin ketika panen dilakukan harga ikan justru jatuh akibat permainan para mafia yang sengaja mempermainkan harga.
 
Hal itu tentu akan mempengaruhi keberlajutan program ini, dicontohkan Wabup seperti yang terjadi pada petani Kelapa di Meranti yang terpaksa menjual murah produksi kelapanya.
 
Kami juga berharap kepada Pemerintan Provinsi dapat membentuk jaringan pasar penjualan ikan untuk menghidari permainan harga dari para mafia.
 
"Semoga dengan sinergitas yang baik antara Pemerintah Provinsi dan Balai Perikanan Budidaya Laut Batam serta Dinas Perikanan Meranti dapat mewujudkan Meranti sebagai Centra Budidaya Kakap Putih di Provinsi Riau," jelas Wabup.
 
Sementara itu, Kadis Perikanan Provinsi Riau Ir. Herman dalam penjelasanya, mengatakan tingkat keberhasilan program budidaya Kakap Putih ini sangat besar.
 
Hal itu berdasarkan penelitian dan percobaan yang telah dilakukan sebelumnya di Desa Sialang Pasung. Dalam percobaan itu didapati kondisi air di Meranti sangat cocok dengan habitat alami ikan Kakap Putih.
 
Dengan keyakinan itu, Dinas Perikanan Provinsi Riau dikatakan Herman, telah menetapkan Kepulauan Meranti sebagai sebagai Zonasi Budidaya Kerambah Ikan khususnya Kakap Putih dengan menganggarkan dana sebesar Rp1 miliar lebih.
 
Hanya saja seperti yang dikawatirkan oleh Wakil Bupati, untuk menjadikan Meranti sebagai Centra Budidaya Ikan harus didukung dengan ketersediaan Pakan.
 
Dari hasil penghitungan pihaknya Herman mengaku jika nanti Meranti menjadi Centra Budidaya Ikan Keramba jumlah Pakan ikan berupa Gombang dan Rucah masih belum memadai. Dan ini tentunya menjadi PR yang harus dicarikan solusinya.
 
Sekadar informasi seperti keterangan yang disampaikan Kepala Balai Perikanan Budidaya Laut Batam Toha Tudiadi, jumlah benih bantuan untuk Meranti saat ini sebanyak 325.000 ekor  benih ikan Kakap Putih dengan ukuran 0,8 Cm.
 
Dari jumlah itu sebanyak 225.000 ekor ditabur di Tambak UPT-BBAP Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Riau untuk dibesarkan hingga ukuran 7 Cm setelah mencapai ukuran 7 Cm barulah dilepas pada Tambak Jaring Apung di Sungai Suir.
 
Sementara sisanya 100.000 ekor akan diserahkan kepada kelompok pengelola dengan pendapingan dari pihak Balai Perikanan Budidaya Laut Batam.
 
Kelompok itu, adalah Kelompok Camar Laut di desa Meranti Bunting, Kelompok Bawal Mas di Desa Bantar, Kelompok Mitra Segara di Desa Bantar, Kelompok Cemerlang Pesisir di Desa Lemang, dan Koperasi Lumba-lumba Air Payau di Desa Banglas.
 
"Nantinya Tim ahli dari BBIB Batam akan melakukan sharing ilmu dan teknologi kepada para anggota kelompok jaring apun hingga mampu memproduksi benih ikan sendiri yang memiliki pasar dan harga sangat menjanjikan," ujar Toha.
 
Dimana untuk benih ikan Kakap Putih ukuran 1 Cm dapat dijual dengan harga 1.000 rupiah per ekor, dan ia mengklaim potensi ini dapat menjadi peluang usaha tersendiri bagi masyarakat Kelompok Budidaya dalam meningkatkan taraf ekonomi dan kesejahteraan. (MC Meranti/Humas/Na/toeb).