Ayo ke Agam Tak Sekadar Promosi Wisata

:


Oleh MC KAB AGAM, Selasa, 21 Januari 2020 | 01:09 WIB - Redaktur: Juli - 1K


Agam, InfoPublik - Bupati Agam Indra Catri mengatakan esensi dari jargon "Ayo ke Agam" yang dicanangkan pada 2020, tidak hanya sekadar mempromosikan objek wisata, tapi menjadikan Agam tempat pulang masyarakat Minangkabau yang ada di perantauan.

Bupati Indra Catri ingin menciptakan sebuah kerinduan perantau untuk kembali ke Agam, melalui konsep wisata madani dan halal tourism yang akan dikemas menjadi satu paket.

"Apabila ada sanak keluarga dari perantauan pulang kampung, kalau belum ke Agam serasa belum pergi ke ranah Minang," jelas bupati dalam talk show-nya di siaran Padang TV, Senin (20/1/2020).

Hal yang menjadi daya tarik lainnya bagi pengunjung, masing-masing objek wisata dilengkapi kuliner dan kriya khasnya. Tidak hanya mengoptimalkan sarana wisata, tapi juga disediakan kawasan bermain anak-anak yang dilengkapi oleh kuliner, buah-buahan, dan cendera mata. "Makanya setiap masyarakat kita imbau untuk menanam buah-buahan untuk anak-cucu setiba di kampung, tujuannya agar ada kenang-kenangan dan kerinduan mereka untuk pulang kampung kembali," terang bupati.

Seperti di kawasan Danau Maninjau, ada kuliner Randang Cubadak Kicuah, yang bentuknya nyaris menyamai rendang daging. "Nah, ke khasan inilah yang nantinya menjadi daya tarik perantau maupun pengunjung ke Agam," ujarnya.

Tidak hanya kuliner, Kabupaten Agam merupakan sorganya tujuan wisatawan dengan ikon "Agam Pesona yang Beragam" juga memiliki objek wisata alam, sejarah dan religi yang semuanya didukung oleh industri kreatif. "Seperti wisata museum Buya Hamka, wisatawan dari mancanegara hanya datang berkunjung melihat hasil-hasil peninggalan dan buku karya Buya Hamka," katanya.

Apalagi menurut dia, Agam kembali membuat dan merevitalisasi objek wisata baru, yaitu Linggai dan kawasan objek wisata Sejuta Jenjang yang berada di lereng Gunung Singgalang. "Sehingga kita memiliki nilai jual yang lebih tinggi," ujar bupati.

Lebih lanjut dia mengatakan, selain pembenahan secara fisik, "ayo ke Agam" juga diperkaya dengan berbagai festival, di antaranya festival Danau Maninjau, festival durian, festival buru babi, festival mancing keluarga dan festival lainnya. (MCAgam)