Petani Jagung Tobasa Diharapkan Pakai Benih Hibrida

:


Oleh MC KAB TOBA SAMOSIR, Selasa, 15 Oktober 2019 | 20:51 WIB - Redaktur: Juli - 450


Parmaksian, InfoPublik - Mengingat masih sedikitnya petani jagung yang menggunakan benih jagung hibrida nasional. Kementerian Pertanian mengharapkan petani, khususnya di Kabupaten Toba Samosir, Sumatra Utara dapat menggunakan benih jagung hibrida, untuk meningkatkan produksi panen.

Hal di atas seperti yang dipaparkan Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sumatera Utara Khadijah EL Ramija Lubis,  saat melakukan kunjungan ke PT TPL Tbk, di Kecamatan Patmaksian, Kabupaten Toba Samosir, Selasa (15/10/2019).

Menurut dia, Menteri Pertanian memerintahkan langsung untuk peningkatan produk pertanian seperti padi, jagung dan kedelai, serta bawang merah dan bawang putih sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan petani di bidang ekonomi.

"Saat ini, penggunaan benih jagung hibrida masih rendah sehingga produktivitas jagung di Indonesia juga belum tinggi. Sebagai upaya meningkatkan produktivitas maka petani harus menggunakan benih jagung hibrida nasional," ujarnya.

Sampai saat ini lanjut dia, petani masih menggunakan benih jagung komposit dengan produktivitas rendah, karena benih hibrida memiliki harga yang cukup tinggi, sampai 5 kali lipat dari benih komposit.

Dia melanjutkan, Kementerian Pertanian telah mengeluarkan benih jagung hibrida Bima 20. Benih ini dapat meningkatkan produksi di dalam negeri, yang bisa mencapai 12 ton pipilan kering per hektarnya.

Untuk itu kata dia, penting  menggandeng pihak perusahaan. Salah satunya dengan PT Toba Pulp Lestari Tbk, juga melakukan riset teknologi pertanian dalam menciptakan benih unggul yang dapat meningkatkan hasil panen, sehingga terwujud kesejahteraan petani di Kabupaten Toba Samosir dan umumnya di Sumatra Utara. (MC Tobasa acon/cici)