Stok Pangan di KSB Cukup Menghadapi Kekeringan.

:


Oleh MC Kab Sumbawa Barat, Kamis, 18 Juli 2019 | 04:36 WIB - Redaktur: Tobari - 300


Sumbawa Barat, InfoPublik - Beberapa Desa di Kabupaten Sumbawa Barat Nusa Tenggara Barat setiap tahun dilanda kekeringan, seperti di Kecamatan Seteluk, Poto Tano, dan Maluk.

Hal tersebut mengakibatkan berkurangnya ketersediaan air bersih untuk konsumsi sehari-hari bagi masyarakat bahkan sebagian petani mengalami gagal panen. Apakah dari kondisi ini juga mengakibatkan KSB mengalami rawan pangan?.

Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan, Agus Purnawan, menjelaskan bahwa ada beberapa faktor sebuah daerah dikatakan rawan pangan, salah satunya adalah ketersediaan cadangan bahan pangan yang ada.

“Untuk di KSB saat ini masih belum dikatakan rawan pangan, warga tidak perlu khawatir karena stok pangan pemerintah daerah masih banyak,” katanya.

Stok pangan yang tersedia sekitar 21 ton berupa beras. Tahun 2019 ini akan ditambah lagi sebesar 3 ton sehingga ketersediaan sangat mencukupi.

"Jika terjadi kekeringan dan gagal panen maka tidak langsung disebut rawan pangan. Masalah kekeringan ranahnya masih di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Sosial,” sambungnya lagi.

Agus Purnawan yang akrab disapa Chigo ini berharap, pemerintah melalui dinas terkait dapat bersinergi dan menemukan solusi dan inovasi untuk mengantisipasi kekeringan yang terjadi setiap tahun ini sehingga warga tidak lagi kesusahan mendapatkan air bersih.

“Kami terus mengawasi kekeringan ini sambil berkoordinasi dengan dinas terkait,” tutupnya.

Sementara di waktu yang berbeda, Tenaga Ahli Program Pemberdayaan Pembangunan Masyarakat Desa, Lutfi Amir, saat dihubungi melalui telepon seluler mengatakan, memang masalah kekeringan ini sangat riskan bahkan dampaknya sangat besar.

Pihaknya akan terus berkoordinasi dengan pihak desa agar mencari cara dan inovasi sehingga dapat membantu warga di daerah kekeringan.

“Salah satu inovasi yang bagus untuk diterapkan adalah penyulingan air laut menjadi air tawar dan siap pakai tetapi harga nya cukup mahal,” kata Lutfi.

Lutfi menjelaskan, membantu masyarakat dan menemukan inovasi-inovasi baru dari berbagai persoalan sudah menjadi tugasnya, Ia berharap hal-hal pokok yang sangat dibutuhkan warga dapat terus ditingkatkan. (MC Sumbawa Barat/feryal/tifa/toeb)