Di Cilacap, Ganjar Terkesan Dengan Tradisi Bobok Bumbung Desa Pesanggrahan

:


Oleh MC KAB CILACAP, Senin, 4 Maret 2019 | 17:42 WIB - Redaktur: Tobari - 1K


Cilacap, InfoPublik – Desa Pesanggrahan Kecamatan Kroya kembali menggelar ‘Bobok Bumbung’. Ini merupakan tradisi turun temurun dalam membayar Pajak Bumi dan Bangunan. Tiap wajib pajak mengumpulkan uang dalam tabung bambu, dan digunakan saat jatuh tempo pembayaran pajak.

Meski menjadi agenda tahunan, gelaran kali ini lebih spesial dengan kehadiran Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji juga turut hadir bersama Forkopimda, Camat Kroya, M. Najib, Forkopimcam, sejumlah kepala OPD dan tamu undangan lainnya.

Kepala Desa Pesanggrahan, Sarjo, dalam sambutannya menjelaskan, luas wilayah Desa Pesanggrahan mencapai 153 hektare. Wilayah tersebut terbagi dalam dua dusun, 4 RW, dan 12 RT. Di dalamnya terdapat 1.329 KK dengan jumlah penduduk mencapai 4.720 jiwa.

“Jumlah baku PBB tahun 2019 besarnya Rp70.357.276 dengan jumlah wajib pajak 2.056 orang. Berdasarkan kesepakatan warga, pembayaran PBB dilaksanakan seperti tahun tahun sebelumnya, yakni dikemas dalam suatu gelar budaya Bobok Bumbung,” kata Sarjo.

Kegiatan ini dilaksanakan sebagai upaya pelestarian tradisi nenek moyang, yakni menabung dalam tabung bambu untuk membayar pajak. Rangakaian acara digelar sejak 28 Februari hingga 4 Maret 2019, diawali upacara pembukaan dan dilanjutkan pentas seni tradisional setempat.

“Antara lain kesenian Boncis yang sudah terkenal hingga Bali. Lomba seni gambar dan tari, lomba tembang Macapat, pentas teater rakyat, seni Cowong, dan sebagainya,” tambahnya.

Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji mengungkapkan, Bobok Bumbung merupakan tradisi masyarakat Desa Pesanggrahan yang unik. Di dalamnya terdapat semangat kebersamaan dan gotong royong, dalam mendukung kegiatan pembangunan pemerintah, sehingga harus dilestarikan.

Di luar dugaan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sangat terkesan dengan gelar budaya ini. Menurut dia, gelaran ini sangat kompleks dan menarik. Terlebih pendekatan kultural semacam ini masuk dalam sistem pemerintahan, yakni melalui mekanisme pembayaran PBB tepat waktu.

“Ini sesuatu yang menurut saya menggembirakan, tidak ada di tempat lain. Jauh jauh dari Semarang, saya hanya ingin melihat bagaimana ekspresi yang dimunculkan masyarakat. Ternyata sangat luar biasa. Mereka senang dan membayar pajak dengan kesadaran penuh,” kata Gubernur.

Dalam acara ini, Gubernur secara simbolis menyerahkan bantuan modal UMKM Program Bakti Desa dari Bank Jateng kepada tiga penerima. Bersama Bupati, Gubernur juga berkesempatan membuka beberapa bumbung PBB dan menyerahkan doorprize kepada warga yang beruntung.(dony/kominfo)