Progres Pembangunan 7 Tower BTS di Kapuas Hulu

:


Oleh MC KAB KAPUAS HULU, Selasa, 16 Oktober 2018 | 14:09 WIB - Redaktur: Noor Yanto - 532


Kapuas Hulu, InfoPublik - Pembangunan 7 tower Base Tranceiver Station (BTS) di Kabupaten Kapuas Hulu hampir rampung. BTS yang dibangun oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI tersebut tinggal menunggu pemasangan Box BTS yang berfungsi untuk pemberian signal.

"Tower dan power sudah terpasang, begitu juga vissat atau model parabola sudah terpasang. Yang belum terpasang yakni box BTS yang berfungsi untuk pemberian signal," kata Kepala Bidang (Kabid) Statistik dan Aplikasi Informatika, Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Diskominfo dan Statistik) Kabupaten Kapuas Hulu, Zulkipli, S.H., M.A.P., Senin 15 Oktober 2018.

Kabid Statistik dan Aplikasi Informatika, Diskominfo dan Statistik Kabupaten Kapuas Hulu mengatakan, pengerjaan BTS ini sebelumnya juga sudah dicek langsung kualitas pembangunannya oleh Pemerintah Pusat.

"Tahun ini BTS itu sudah bisa dinikmati oleh masyarakat Kapuas Hulu. Untuk kapasitas tower BTS tersebut hanya bisa untuk SMS dan telepon saja. Karena berkapasitas 2G," katanya lebih lanjut. 

Tujuh Desa yang mendapatkan bantuan BTS tersebut diantaranya Desa Entibab Kecamatan Bunut Hilir, Desa Nanga Awin Kecamatan Putussibau Utara, Desa Menua Sadap dan Batu Lintang Kecamatan Embaloh Hulu, Dusun Mata Lunai dan Nanga Balang Desa Beringin Jaya Kecamatan Putussibau Selatan dan di Pamtas Kelawik Kecamatan Batang Lupar.

"Tahun 2018 ini mungkin kita bisa mendapatkan bantuan BTS  gelombang kedua dengan catatan IMB dan status tanah Barang Milik Daerah (BMD) diselesaikan dahulu," paparnya. 

Di Kapuas Hulu sendiri masih ada 73 Desa yang blank spot, mudah-mudahan kedepan semua Desa di Kapuas Hulu ini bisa tercover semua.

"Karena sesuai harapan Presiden Tahun 2020 Indonesia mesti merdeka dari signal," lanjutnya. 

Zulkipli juga mengingatkan kepada masyarakat setempat yang sudah mendapatkan bantuan BTS, harus menjaga kebersihan lingkungan dan menjaga fisik bangunan.

"Terpenting adalah harus saling berkoordinasi dan komunikasi," tegasnya. (Doc. Bidang SAI-DKIS)