Rakernis Reskrim Polda NTB Bahas Berita Hoax

:


Oleh MC PROV NUSA TENGGARA BARAT, Kamis, 20 September 2018 | 17:18 WIB - Redaktur: Noor Yanto - 435


Lombok, InfoPublik - Berita hoax seringkali menggunakan judul sensasional yang provokatif, misalnya dengan langsung menudingkan ke pihak tertentu. Isinya pun bisa diambil dari berita media resmi, hanya saja diubah-ubah agar menimbulkan persepsi sesuai yang dikehendaki sang pembuat hoax. Jajaran Reskrim Polda NTB menjadikannya sebagai salah satu materi dalam rakernis yang dihadiri seluruh anggota Reskrimsus dan Reskrimum Polres se NTB, Kamis 20/9 di Grand Legi Hotel

Kasubdit Industri Perdagangan dan Investasi Dit Reskrimsus Polda NTB AKBP Feri Jaya Satriansyah menyampaikan, materi hoax ini diperlukan jajarannya untuk menambah pengetahuan tentang berbagai macam berita dan informasi yang benar.

"Materi Hoax ini kami perlukan untuk menambah pengetahuan anggota kami, sehingga bisa membedakan mana yang benar dan bohong." Jelas Fery selaku moderator

Sekdis Kominfotik, mengajak penyidik se Provinsi NTB untuk mengenal tentang informasi. Di era digital informasi sangat penting. Informasi ada dua mengajak berbuat baik dan menghentikan keburukan.

“Isi informasi hanya ada dua, mengajak orang berbuat baik dan jahat,” jelas Fairuz Abadi.

Saat ini perkembangan informasi begitu pesat. Informasi diperoleh dari berbagai sumber. Ada yang dari surat kabar, internet, media sosial dan media lainnya. Informasi ini dapat berupa berita. Jenis berita bermacam-macam, ada Straight News, Berita langsung – ringkas - berisi peristiwa terkini - ditempatkan di halaman depan surat kabar, atau menjadi berita utama di televisi dan jenis lainnya.

Dihadapan penyidik reskrim, Fairuz menjelaskan bahwa berita hoax diterjemahkan menjadi hoaks yang diartikan dengan berita bohong. Dalam Kamus Jurnalistik, mengartikan Berita Bohong (Libel) sebagai berita yang tidak benar sehingga menjurus pada kasus pencemaran nama baik.

“Istilah lain berita bohong dalam konteks jurnalistik adalah Berita Buatan atau Berita Palsu,” jelasnya.

Hampir sama dengan berita bohong, berita buatan adalah pemberitaan yang tidak berdasarkan kenyataan atau kebenaran (nonfactual) untuk maksud tertentu. Penyebar hoax biasanya menuliskan: “copas dari grup sebelah” atau “kiriman teman”.

Ciri-ciri hoax, mengakibatkan kecemasan, kebencian, dan permusuhan. Berita hoax sumber berita tidak jelas. Di Sosmed pemberitaan media yang tidak terverifikasi, tidak berimbang, dan cenderung menyudutkan pihak tertentu.

“Saya mengajak anda semua untuk bijak dalam memilih dan memilah informasi yang ada baca dan sebarkan. Karena kadang-kadang kita asal share informasi yang diperoleh dari media sosial,” ajak Fairuz. (Edy / Man-Tim Media Diskominfotik NTB)