Tim Gabungan Sisir Kawasan Gunung Sumbing yang Terbakar

:


Oleh Jhon Rico, Senin, 12 Agustus 2019 | 13:56 WIB - Redaktur: Juli - 480


Jakarta, InfoPublik - Tim gabungan Senin (12/8/2019) masih melakukan penyisiran di kawasan hutan Gunung Sumbing yang terbakar, di Kecamatan Sapuran, Wonosobo, Jawa Tengah.

Plt. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Agus Wibowo mengatakan, 100 personel gabungan yang berasal dari BPBD Kabupaten Wonosobo, Perhutani Kedu Utara, Polres Wonosobo, Kodim, dan sukarelawan Desa Banyumudal masih melakukan penyisiran kawasan hutan yang terbakar.

"Penyisiran bertujuan untuk memastikan apakah api benar-benar telah padam," kata Agus dalam keterangan tertulisnya, Senin (12/8/2019).

Sebelumnya kebakaran hutan diinformasikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wonosobo terjadi pada Minggu sore (11/8/2019).

Kawasan yang terbakar berada pada petak 28 RPH Kleseman, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BPKH) Wonosobo, Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Kedu Utara di Desa Banyumudal, Kecamatan Sapuran.

Saat dilakukan pemantauan melalui teropong atau binocular, Senin (12/8/2019) pagi, masih ada titik asap di Gunung Sumbing, wilayah Magelang. Petak 29-1 ada tunggak kayu masih terbakar sedang dalam pemadaman oleh petugas/mandor perhutani wilayah Wonosobo.

Di samping itu, BPBD Kabupaten Temanggung melakukan rapat koordinasi gabungan bersama Dandim, Kapolsek dan intansi terkait. Salah satu poin rapat menginformasikan bahwa berdasarkan pantauan, api belum sampai ke wilayah Temanggung.

Untuk mendukung pemadaman, BPBD Kabupaten Magelang pun telah mengirimkan 4 personel untuk pendataan dan pemadaman.

Data sementara yang berhasil dihimpun, api diketahui muncul sekitar pukul 16.50 WIB, pada Minggu (11/8), dengan objek yang terbakar meliputi ilalang, serasah dan sejumlah tanaman rimba berbagai jenis yang berfungsi sebagai hutan lindung.

Menurut pantauan petugas bersama Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH), api diperkirakan berpotensi meluas karena faktor angin kencang.

Kendati demikian, hingga saat ini belum diketahui luas hutan dan lahan yang terbakar. Jumlah kerugian juga belum bisa dipastikan mengingat pantauan sementara masih terkendala oleh kabut tebal dan minimnya sarana prasarana serta terbatasnya personel.