Erupsi Gunung Agung Tidak Pengaruhi Operasional Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai

:


Oleh Dian Thenniarti, Senin, 22 April 2019 | 10:14 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 333


Jakarta, InfoPublik – Erupsi Gunung Agung yang terjadi Minggu (21/4) dini hari dipastikan tidak mengganggu jalannya operasional penerbangan di Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai-Bali. 

Menurut Kepala Otoritas Bandar Udara Wilayah IV Bali, Elfi Amir, kepastian itu  berdasarkan hasil observasi meteorology penerbangan (METAR) pada pukul 10.30 WITA yang menunjukkan sudah tidak adanya sebaran abu vulkanik di sekitar wilayah bandara, serta hasil dari Pilot Report bahwa Gunung Agung No Activity dan tidak ada gumpalan debu vulkanik ataupun peningkatan status Gunung Agung. 

"Operasional di Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai berjalan normal, diharapkan agar semua maskapai saling menginformasikan sesaat landing atapun take off untuk memonitor aktifitas Gunung Agung, kewaspadaan diantara stakeholder wajib diperlukan," imbuh Elfi.

Sebagai informasi, pasca menerima kabar terjadinya erupsi Gunung Agung pada Minggu (21/4) dini hari, Pemerintah melakukan langkah komprehensif terhadap operasional di Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai Bali. Salah satunya dengan menggelar rapat gabungan stakeholders di ruang rapat Airport Operation Control Center (AOCC) yang dimulai pukul 10.00 WITA, diikuti PT Angkasa Pura I (persero), AirNav Indonesia, Otoritas Bandar Udara (OBU) Wilayah IV, Pimpinan AoC, maskapai dan perwakilan groundhandling. Adapun pokok bahasan mengenai erupsi Gunung Agung. 

Erupsi Gunung Agung terjadi kembali pada pukul 03.21 WITA dengan tinggi letusan 2000 meter mengeluarkan asap berwarna kelabu, terjadi selama 2 menit 55 detik. 

Pada pukul 05.30 WITA stamet Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai merilis laporan aktifitas Gunung Agung yang terdiri dari info zona terakhir masih kategori oranye, sigmet menujukan polygon sebaran abu vulkanik di sekitar wilayah tenggara Pulau Bali, arah angin lap 3.000 ft dari Timur – Tenggara dengan kecepatan 00 – 17 knots, arah angin lap 10.000 ft dari Timur Laut – Timur dengan kecepatan 00 -07 knots, arah angin lap 19.000 ft dari Barat – Barat Laut dengan kecepatan 00 – 07 knots, berdasarkan citra satelit Himawari 8 pada 20 April 2019 pukul 05.00 WITA, abu bergerak kearah Tenggara - Selatan. 

Pada pukul 06.44 – 08.15 WITA terpantau hasil paper test di Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai positif merupakan abu vulkanik yang sangat tipis, yang berarti Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai terdapat tanda-tanda temuan sebaran abu vulkanik namun operasional masih berjalan normal. Pada pukul 07.00 – 08.22 WITA hasil pindaian LIDAR terpantau ada sebaran abu vulkanik tipis dan tidak merata dengan radius 0-1500 meter dari bandara pada ketinggian 500 meter dari permukaan tanah. 

Paper test dilakukan pada pukul 08.36 – 09.55 Wita, hasil NIL VA dilakukan oleh ADM, ARFF dan AMC. Pesawat milik maskapai Garuda Indonesia  GA 400 PK – GPV dengan rute CGK – DPS yang baru landing pada pukul 08.45 utc : nil VA on aircraft juga dilakukan pengecekan begitu juga dengan pesawat Garuda Indonesia GA434 PK – GFC rute CGK – LOP yang landing pada 8.43 utcf : nil VA on aircraft. 

Ditempat terpisah, Direktur Jenderal Perhubungan Udara Polana B Pramesti mengimbau agar semua pihak untuk melakukan kewaspadaan terhadap dampak erupsi Gunung Agung yang terjadi karena keselamatan merupakan hal yang paling prioritas. 

"Semua pemangku kepentingan penerbangan harus saling bersinergi dan berkoordinasi untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi pengguna jasa angkutan udara," imbuh Polana di Jakarta.