22.105 KK Terdampak Banjir Sungai Citarum Bandung

:


Oleh Jhon Rico, Jumat, 8 Maret 2019 | 09:21 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 382


Jakarta, InfoPublik- Hujan berintensitas sedang hingga tinggi yang turun sejak Rabu (6/3/2019) mengakibatkan meluapnya Sungai Citarum dan menyebabkan banjir di 12 desa/kelurahan di 10 kecamatan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

"Daerah yang banjir ada di Kecamatan Dayeuhkolot, Baleendah, Bojongsoang, Rancaekek, Cileunyi, Majalaya, Banjaran, Cicalengka, Kutawaringin, dan Ibun," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho dalam keteranganya, Kamis (7/3).

Menurut Sutopo, banjir disebabkan luapan Sungai Citarum dan drainase yang tidak mampu mengalirkan aliran permukaan. Tinggi banjir antara 40 cm hingga 280 cm.

Sebanyak 22.105 KK terdampak banjir dengan sebaran Kecamatan Baleendah 5.271 KK, Kecamatan. Dayeuhkolot 3.005 KK, Kecamatan Bojongsoang 2.370 KK, Kecamatan Rancaekek 3.383 KK, Kecamatan Cileunyi 3.373 KK, Kecamatan Majalaya 1.929 KK, Kecamatan Banjaran 2.414 KK, Kecamatan Cicalengka 85 KK, Kecamatan Kutawaringin 25 KK dan di Kecamatan Ibun 250 KK.

Meskipun banjir melanda cukup luas dan rumah warga terendam banjir, namun hanya ada 90 KK/ 283 jiwa yang mengungsi.

Sebaran pengungsi yakni di Kec. Dayeuhkolot 5 KK / 17 jiwa, Kec. Baleendah 68 KK/226 jiwa dan di kec. Bojongsoang: 17 KK/40 jiwa.

Ia menyebut, TRC BPBD Kab. Bandung bersama TNI, Polri, Basarnas, PMI, Tagana, SKPD, dan relawan melakukan evakuasi korban. Bantuan disalurkan kepada pengungsi.

Menurutnya, banjir terus berulang di daerah ini memerlukan penanganan DAS Citarum secara komprehensif. Daerah Baleendah dan sekitarnya merupakan permukiman dan industri yang padat penduduknya.

"Kondisi topografi cekung dengan dasar Sungai Citarum dangkal karena sedimentasi. Seringnya banjir melanda permukiman menyebabkan masyarakat sudah beradaptasi dengan kondisi alam yang ada," jelas dia.

Menurut dia, masyarakat disana pun sudah menyiapkan perahu dan mengetahui kemana mereka harus mengungsi. Jarang ada korban jiwa meskipun mereka sering dilanda banjir.