Sumur Bor Beroperasi, Penuhi Kebutuhan Air Bersih Pengungsi Palu

:


Oleh Yudi Rahmat, Sabtu, 20 Oktober 2018 | 11:37 WIB - Redaktur: Juli - 519


Palu, InfoPublik - Untuk memastikan kebutuhan air bersih pengungsi di Palu terpenuhi, Menteri  ESDM Ignasius  Jonan meninjau sumur bor air bersih yang diusahakan oleh Badan Geologi di 19 titik yang telah beroperasi dan satu sumur bor dalam tahap pengeboran. 
 
Sementara 18 sumur bor masih dalam tahap persiapan. "Sumur bor ini untuk melayani kebutuhan air bersih bagi pengungsi," kata Jonan di Palu, Jumat (19/10).
 
Mengenai instalasi air, menurut Jonan, Badan Geologi juga membantu pembuatan sumur bor untuk darurat, sumur bor dangkal sekitar 30-40 meter. Itu untuk melayani kebutuhan air bersih bagi para pengungsi.
 
"Kalau ini tidak ada masalah, kita coba buat paling efisien. Kami juga usahakan ini ada instalasi penyulingan air atau instalasi untuk membuat air itu paling kurang siap masak atau kalau bisa siap minum. Air bersih akan jalan terus sampai dengan hunian sementara terbangun, mungkin dalam 2-3 minggu ke depan, ya sampai akhir bulan," ujarnya.
 
Terkait dengan rehabilitasi dan rekonstruksi wilayah Palu dan sekitarnya, Badan Geologi telah menyusun peta rekomendasi geologi lingkungan. Peta ini menggambarkan informasi sumber daya geologi dan bencana geologi yang dapat digunakan sebagai acuan pengambilan keputusan dalam melakukan pembangunan fisik pascabencana.
 
"Lalu tim Badan Geologi kami, ada geologis, geofisis, dan ahli georadar kami terjunkan, ada 50 ahli untuk menilai wilayah mana yang bisa digunakan untuk hunian kembali, mana yang tidak. Ini yang kita butuh waktu, mungkin 2 minggu untuk berunding dengan Kementerian PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat), mungkin kurang lebih satu bulan, ya sampai akhir bulan," kata Jonan.
 
Sampai akhir bulan lanjut Jonan,  mudah-mudahan tim ini bisa selesai semua. Terkait rekomendasi lokasi relokasi paling lambat akhir Oktober akan diumumkan oleh gubernur.
 
Selain itu, Badan Geologi juga telah melakukan kajian untuk relokasi daerah amblas di Balaroa dan Petobo; pengambilan data lapangan, yakni surface rupture dan gerakan tanah; pengamatan kerusakan akibat likuifaksi; persiapan survei mikrotremor di lokasi yang terlah diusulkan; pemetaan dengan drone di Petobo, Balaroa, dan Jonooge; serta mengamati kemungkinan banjir bandang di Dolo, Kabupaten Sigi.
 
Tim Tanggap Darurat ESDM
 
Kunjungan Menteri Jonan berlanjut ke Posko Kementerian ESDM. Di lokasi tersebut, Jonan bertemu dengan Emergency Rescue Team (ERT) yang dikoordinasikan oleh Kementerian ESDM.
 
Jumlah anggota ERT ESDM atau Tim Siaga Bencana ESDM Provinsi Sulawesi Tengah, yang hadir di POSKO KESDM Siaga Bencana meliputi 28 Badan Usaha sektor ESDM, dengan total anggota 279 orang, terdiri dari rescue 107 orang, paramedis 44 orang, dokter 25 orang, operator 52 orang, support 53 orang, dan psikolog 5 orang.
 
"Tim medis, tim kesehatan, dan tim rescue, serta tim pembersihan wilayah-wilayah yang terdampak, yang domenya roboh segala macam, kita akan targetkan sampai 26 Oktober selesai. Kalau tim evakuasi sudah selesai," jelas Jonan.
 
ERT ESDM juga menyiapkan alat berat untuk evakuasi jenazah. Selain itu, ERT ESDM juga melakukan trauma healing dan pemulihan pendidikan untuk anak-anak korban bencana di Desa Lerosondue, Kabupaten Donggala.