Desa Bungurasih Menjadi Desa Tanggap Bencana

:


Oleh MC Kabupaten Sidoarjo, Senin, 18 Desember 2017 | 11:19 WIB - Redaktur: Tobari - 533


Sidoarjo, InfoPublik - Pemerintah Kabupaten Sidoarjo berkomitmen untuk menanggulangi bencana, bukan hanya untuk menuju sidoarjo smart city, namun lebih pada penanganan bencana dan dampak sosial yang terjadi pasca bencana.

Dengan adanya bencana banjir, yang hampir setiap tahun melanda beberapa wilayah di Kabupaten Sidoarjo, BPBD Kabupaten Sidoarjo bekerjasama dengan Pusat Studi Bencana Lingkungan (PSBL) Unitomo Surabaya menggelar Gladi Lapang dan Gladi Posko.

Kegiatan yang berlangsung di Gedung Serba Guna Desa Bungurasih Barat, Kecamatan Waru tersebut, dengan mengusung tema “ Menuju Masyarakat Tangguh Menghadapi Bencana”, Minggu pagi.

Kegiatan ini diawali dengan apel siaga bencana dan bertindak sebagai irup, Wakil Bupati Sidoarjo H. Nur Ahmad Syaifuddin, SH. Peserta upacara dari unsur masyarakat Desa Bungurasih Barat, relawan, mahasiswa KKN Unitomo, Koramil dan polsek Waru , dan BPBD Kabupaten Sidoarjo.

Mengapa dipilih Desa Bungurasih?, karena menurut Kepala BPBD Kabupaten Sidoarjo Dwijo Prawiro, desa Bungurasih merupakan desa yang rawan bencana banjir dan hampir setiap tahun mengalami banjir dari luapan sungai buntung yang melintasi Desa Bungurasih.

“Untuk itu perlu disiapkan masyarakatnya untuk tanggap bencana, terutama dalam penanganan dan evakuasi. Dan sebelum ada gladi lapang dan gladi posko ini, masyarakat Desa Bungurasih sudah beberapa kali diberikan pembekalan oleh BPBD dan PSBL Unitomo.

Dan  selanjutnya, program ini nantinya, akan diintegrasikan dengan aplikasi SIGAP, yang bisa diakses melalui android,” jelas Dwijo.

Ketua Pusat Studi Bencana Hendro Wardono, yang turut hadir dalam kegiatan tersebut, menegaskan bahwa, kegiatan gladi ini lebih difokuskan pada zonasi, evakuasi dan titik kumpul, untuk  jalur evakuasi penanganannya menggunakan area atau per RW.

Untuk kedepannya, Unitomo Surabaya yang terintegrasi dengan kegiatan ini, melalui program KKN, akan lebih memfokuskan mahasiswanya  KKN dalam penanganan tanggap bencana dan pasca bencana, sesuai kebutuhan masyarakat.

Wakil Bupati mengapresiasi kegiatan ini sebagai suatu pengetahuan / wawasan bagi masyarakat untuk menangani bencana. "Saya berharap upaya ini terus disosialisasikan sehingga bisa dimanfaatkan oleh masyarakat saat melihat bencana di daerahnya," pinta Cak Nur. (Kominfo/en/toeb)