Siasat Pemudik Agar Tak Terjebak Macet

:


Oleh Fajar Wahyu Hermawan, Selasa, 19 April 2022 | 06:47 WIB - Redaktur: DT Waluyo - 303


Jakarta, InfoPublik - Presiden Joko Widodo menyampaikan pesan penting. Menjelang libur lebaran, pekan depan, Jokowi meminta masyarakat bisa mengatur hari keberangkatan mudik ke kampung. Pengaturan ini diperlukan agar saat mudik tak terjadi kemacetan parah.

Kemacetan diperkirakan memang bakal terjadi. Maklum, baru pada tahun ini pemerintah mengizinkan masyarakat untuk mudik lebaran setelah dua tahun sebelumnya kegiatan itu dilarang. Menurut Jokowi, berdasarkan survei diperkirakan nanti akan ada 23 juta mobil dan 17 juta motor yang akan digunakan para pemudik pulang kampung. Karenanya, Jokowi meminta agar masyarakat untuk menghindari puncak arus mudik pada 28, 29 dan 30 April 2022.

Namun untuk menghindari kemacetan, kata Jokowi, pemerintah telah menyiapkan strategi. "Pemerintah telah menyiapkan rekayasa lalu lintas melalui aturan ganjil genap, pemberlakuan satu arah (one way) dan larangan truk masuk jalan tol," ujar Jokowi dalam keterangan video yang diunggah YouTube Sekretariat Presiden, Senin (18/4/2022).

Kepolisian rencananya akan memberlakukan ganjil genap dan sistem satu arah atau one way pada periode arus mudik mulai Kamis (28/4/2022) hingga Minggu (1/5/2022). Pelaksanaan rekayasa lalu lintas pada saat arus mudik bakal diberlakukan mulai dari Tol Cikampek Km 47 sampai dengan Gerbang Tol Kalikangkung Km 414.

Pada Kamis (28/4/2022), ganjil-genap dan sistem satu arah itu akan dimulai pukul 17.00-24.00 WIB. Sedangkan untuk Jumat (29/4/2022) dan Sabtu (30/4/2022), rekayasa lalu lintas tersebut dimulai pukul 07.00 WIB sampai dengan pukul 00.00 WIB.

"(Untuk) Minggu (1/5/2022) dimulai pukul 07.00 WIB sampai dengan pukul 12.00 WIB," demikian dikutip dari akun @tmcpoldametro.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memperkirakan pada lebaran tahun ini lebih dari 80 juta orang akan mudik. Dari jumlah itu, kata Airlangga, 14 juta pemudik berasal dari area Jabodetabek. Adapun tujuan mereka yaitu ke daerah-daerah di Jawa Tengah.

Survei yang dilakukan Balitbang Kementerian Perhubungan 9-21 Maret lalu menyebut Jawa Tengah menjadi tujuan mudik terbesar. Jumlahnya sekitar 21,3 juta orang atau 28,8 persen.

Selain Jawa Tengah, tujuan lainnya adalah Jawa Timur dan Jawa Barat.

Data survei itu juga mengungkap tentang penggunaan moda transportasi. Setelah dihapusnya test antigen/PCR, masyarakat diperkirakan masih akan menggunakan moda angkutan pribadi. Untuk penggunaan mobil pribadi jumlahnya mencapai 21 juta atau 26 persen. Sedangkan yang menggunakan sepeda motor ada 14 juta atau 18 persen. Jumlah ini lebih sedikit dari yang diungkapkan Presiden Joko Widodo.

Sedangkan yang memilih moda transportasi bus ada 12 juta atau 16 persen, dan pesawat 9 juta atau 12 persen.

Menteri Perhubungan Budi Karya memperkirakan, puncak arus mudik bakal terjadi pada 28 April dan potensi perjalanan meningkat di tanggal 30 April. Sementara puncak arus balik diperkirakan terjadi pada 8 Mei.

Untuk mengamankan arus mudik dan balik, pemerintah akan menerjunkan kurang lebih 9.000 aparat personel gabungan. "Kami sedang hitung semuanya, karena posnya juga banyak. Paling tidak perkiraan saya total keseluruhan itu di atas 9.000 personel, itu gabungan," ujar Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo, Senin (18/4/2022).

Jumlah itu, kata Sambodo masih bisa bertambah. Sebab, selain mengamankan arus mudik dan balik, aparat gabungan juga mesti mengamankan sejumlah tempat keramaian seperti terminal keberangkatan moda transportasi hingga tempat wisata, tempat wisata, dan mal.

(Calon penumpang bus berjalan di Terminal Poris Plawad, Kota Tangerang, Banten, Senin (18/4/2022). Memasuki minggu ketiga bulan Ramadhan, terminal tersebut terpantau mulai ramai pemudik. ANTARA FOTO/Fauzan/aww.)