Pesan Penting Satgas COVID-19 saat Puasa dan Lebaran

:


Oleh Fajar Wahyu Hermawan, Senin, 4 April 2022 | 10:34 WIB - Redaktur: Untung S - 293


Jakarta, InfoPublik - Ramadan tinggal hitungan hari. Berbeda dengan Ramadan tahun lalu, pada tahun ini pemerintah memberikan sejumlah kelonggaran bagi umat Muslim untuk melakukan salat tarawih berjemaah di masjid. Selain itu, pemerintah juga mengizinkan masyarakat untuk mudik saat lebaran mendatang.

Namun meski dilakukan pelonggaran, pemerintah tetap meminta masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan.

Menurut Juru Bicara Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito, ada tiga indikator yang perlu dipantau dan diupayakan bersama saat Ramadan dan idulfitri nanti. Tiga indikator itu, yakni menekan angka reproduksi virus (Rt), menurunkan positivity rate di saat angka testing ditingkatkan, serta senantiasa meningkatkan vaksinasi.

Indikator pertama angka Rt ialah pengukuran epidemiologis yang menggambarkan potensi penularan virus di tengah masyarakat. Kabar baiknya, saat ini angka Rt menurun dibandingkan 10 Maret 2021. Per 24 Maret 2022 lalu, penurunannya terjadi di seluruh pulau besar di Indonesia. Penurunan terbesar terjadi di Nusa Tenggara, dari 1,14 ke 1,01.

Angka Rt harus senantiasa ditekan hingga di bawah 1 dengan tidak memberi celah penularan sekecil mungkin. Caranya? Disiplin memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.

Untuk positivity rate saat ini mingguan nasional sebesar 5,20 persen, menurun dari minggu sebelumnya 8,81 persen. Angka saat ini telah turut drastis jika dibandingkan puncak Omicron mencapai 17 persen. Sayangnya, terjadi penurunan jumlah orang yang diperiksa baik dengan PCR maupun antigen.

Di minggu ini, totalnya 700 ribu, terdiri PCR 185 ribu dan Antigen 517 ribu. Angka itu terbilang rendah jika dibandingkan pada puncak Omicron lalu mencapai 2 juta orang (650 ribu PCR dan 1,4 juta antigen).

Antigen ataupun PCR tetap diperlukan terutama ketika bergejala maupun berkontak erat dengan orang positif COVID-19.

Sementara untuk vaksinasi saat ini cakupan dosis 1 nasional telah mencapai 72 persen populasi dan dosis 2 mencapai 58 persen populasi. Sedangkan untuk vaksin booster mencapai 7 persen populasi. Untuk total target 21,5 juta lansia, dosis 1 telah mencapai 79 persen dari lansia, dosis 2 mencapai 60 persen dan booster mencapai 10 persen dari lansia.

Pemerintah akan terus meningkatkan dosis 2 dan vaksin booster di masa yang akan datang. Peningkatan itu secara nasional, setidaknya 70 persen untuk dosis 2 dan vaksin booster harus ditingkatkan pada populasi rentan dan lansia, terutama pada provinsi-provinsi yang menjadi tujuan mudik seperti Pulau Jawa.

Dengan melihat perkembangan itu, diharapkan kegiatan beribadah akan lebih aman. "Menegakkan protokol kesehatan seperti disiplin memakai masker dan mencuci tangan tetap perlu dilakukan saat Ramadan maupun kala mudik," kata Wiku.

Ketua Satgas Penanganan COVI-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Zubairi Djoerban mengatakan, melihat perkembangan yang ada saat ini, tak menutup kemungkinan saat Ramadan nanti status pandemi sudah berubah menjadi endemi. Meski begitu, status endemi masih sangat memungkinkan terjadi penularan bahkan kematian.

Untuk mencapai endemi, kata Zubairi, harus diimbangi dengan protokol kesehatan yang ketat. Masyarakat diminta untuk tidak abai mencuci tangan, memakai masker serta menjaga jarak. Cakupan vaksinasi dosis penuh dan booster pun harus terus dikejar guna meningkatkan imunitas.

Epidemiolog Universitas Griffith Australia Dicky Budiman mengatakan, saat ini pemerintah perlu melakukan akselerasi vaksinasi COVID-19. Vaksinasi booster, setidaknya mesti sudah diberikan kepada 25 persen dari target sebelum lebaran 2022.

(Petugas kesehatan menyuntikan vaksin penguat (booster) COVID-19 kepada seorang warga dalam kegaiatan serbuan vaksinasi COVID-19 di Puspem Kota Tangerang, Tangerang, Banten, Selasa (29/3/2022). Vaksinasi yang diadakan oleh Polri dan Pemkot Tangerang itu diikuti 3.250 orang yang didominasi warga dan pekerja pabrik yang berencana akan mudik Lebaran. ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/tom.)