Melindungi Diri atau Mati

:


Oleh Fajar Wahyu Hermawan, Senin, 13 September 2021 | 08:38 WIB - Redaktur: DT Waluyo - 3K


Jakarta, InfoPublik - Sebuah kabar tak sedap diungkap Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Bertempat di Jagakarsa, Jakarta Selatan, ia mengungkap hingga 11 September 2021 ada 2,5 juta warga pemilik kartu penduduk (KTP) Jakarta yang belum mendapat vaksinasi COVID-19. "10,3 juta sudah mendapat vaksinasi," kata Anies, Ahad (12/9/2021).

Banyak alasan mengapa mereka belum mendapat vaksinasi COVID-19. Ada yang pindah domisili tapi mereka tak mencabut KTP-nya. Tapi yang paling banyak karena mereka tak mau divaksin. Kepada mereka yang tak mau divaksin ini, Anies akan berupaya melakukan pendekatan persuasif. "Mereka harus diajak sehingga pelaksanaan vaksinasi di Jakarta selesai dalam waktu dekat," kata mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini.

Pertanyaannya, apa pentingnya vaksin buat kita? Sebuah riset terbaru yang dilakukan Studi Centers for Disease Control (CDC) Amerika Serikat yang dirilis Jumat (10/11/2021) mengungkap, orang yang tidak divaksinasi COVID-19 punya peluang 11 kali lebih besar meninggal dan 10 kali lebih rentan dirawat di rumah sakit.

Manfaat vaksinasi COVID-19 juga pernah diungkap Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate. Kata dia, berdasarkan data laporan terbaru terbaru hingga 5 September 2021, risiko kematian pada pasien COVID-19 yang belum melakukan vaksinasi mencapai 94 persen. Hingga tanggal itu, tercatat ada 135.861 pasien COVID-19 yang meninggal dunia di Indonesia. Dari jumlah itu 94 persen di antaranya belum mendapat vaksinasi COVID-19.

"Vaksin COVID-19 sangat penting tidak hanya untuk mencegah penularan, tetapi juga melindungi kita dari risiko sakit parah, bahkan kematian akibat infeksi COVID-19," kata Johnny dalam keterangan tertulisnya, Selasa (7/9/2021).

Menurut CDC, berdasarkan data yang dikumpulkan dari dari ratusan rumah sakit dan klinik perawatan darurat di Amerika Serikat, efektivitas vaksin terhadap orang berusia 75 tahun dan lebih tua lebih rendah dibanding pasien yang lebih muda. Perlindungan vaksin pada mereka yang berusia 75 tahun ke atas sebesar 76 persen, sedangkan pada orang dewasa dengan usia lainnya, perlindungan vaksin masih berkisar 89 persen.

Berdasarkan evaluasi efektivitas vaksin COVID-19 yang dilakukan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes RI membuktikan, vaksin mampun menurunkan risiko terinfeksi COVID-19, serta mengurangi perawatan dan kematian bagi tenaga kesehatan.

Evaluasi didapat setelah mereka melakukan penelitian terhadap 71.455 tenaga kesehatan (nakes) di DKI Jakarta. Nakes yang diteliti meliputi perawat, bidan, dokter, teknisi dan tenaga umum lainnya. Penelitian dilakukan sepanjang periode bulan Januari hingga Juni 2021.

Pengamatan dalam masa evaluasi ini dilakukan terhadap kasus konfirmasi positif COVID-19, perawatan dan kematian akibat COVID-19 pada 3 kelompok tenaga kesehatan. Pertama adalah kelompok nakes yang mendapatkan vaksinasi dosis pertama. Kedua adalah kelompok nakes yang mendapatkan vaksinasi lengkap (dua dosis), serta kelompok ketiga adalah nakes yang belum mendapatkan vaksin Covid-19 sama sekali.

Hasilnya? Kelompok nakes yang belum divaksin atau belum mendapatkan vaksin COVID-19 sama sekali, sangat berisiko terinfeksi dengan kondisi yang cukup parah. Dengan vaksinasi, risiko meninggal pada pasien COVID-19 juga semakin rendah.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan King College London Inggris menunjukkan, vaksinasi COVID-19 lengkap juga memperkecil risiko long COVID. Berdasarkan penelitian ini, dua dosis vaksin COVID-19 juga akan mengurangi gejala kesehatan yang timbul hingga 50 persen apabila mengalami reinfeksi.

Selain itu, vaksinasi COVID-juga bertujuan untuk mencegah dan memutus mata rantai penularan virus corona.

Karena manfaat vaksin lebih besar dari mudlaratnya, maka masyarakat tak perlu lagi untuk melakukan vaksinasi COVID-19.

(Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada warga saat gebyar vaksinasi di Papua Trade Center (PTC) Entrop, Kota Jayapura, Papua, Sabtu (11/9/2021). Gebyar vaksinasi massal yang diinisiasi Polda Papua bekerjasama Lantamal X Jayapura dan relawan vaksinator tersebut menargetkan lebih dari seribu dosis vaksin perhari. ANTARA FOTO/Indrayadi TH/hp.)