Mereka yang Kembali ke Pangkuan NKRI

:


Oleh Ahmed Kurnia, Kamis, 4 November 2021 | 19:52 WIB - Redaktur: DT Waluyo - 2K


Jakarta, InfoPublik – Penyelenggaraan PON XX Papua yang berlangsung pada 2-15 Oktober 2021 berakhir dengan sukses. Stadion Lukas Enembe di Kabupaten Jayapura menjadi saksi meriahnya pembukaan dan penutupan pesta olahraga yang diikuti oleh 7.039 atlet dari 34 provinsi yang ada di Tanah Air.

Keberhasilan dalam penyelenggaraan PON XX Papua ini membuktikan kuatnya persatuan dan kesatuan warga Indonesia sebagai bangsa yang majemuk.

Selama berlangsungnya perhelatan itu, tak ada gangguan keamanan dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) atau mereka yang mengklaim sebagai Organisasi Papua Merdeka (OPM) - yang mencoba menggagalkan pesta olahraga terbesar di Indonesia itu.

Menurut Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD bahwa kesuksesan PON di Papua itu membuktikan bahwa Papua aman dan damai.

"Keberhasilan PON XX di Papua merupakan bukti bahwa Papua aman dan damai," kata Menteri Mahfud seperti dikutip dalam akun twitternya yang diunggah pada Ahad (17/10/2021) lalu.

Sejak 2017 sudah 458 anggota OPM kembali ke NKRI

Mungkin banyak yang tidak tahu bahwa dalam lima tahun terakhir ini, menurut catatan di Kodam XVII Cenderawasih, setidaknya ada 458 anggota OPM yang telah menyatakan kembali ke pangkuan NKRI.

"Pada 2017, ada 154 anggota OPM di Kabupaten Puncak kembali ke NKRI, lalu 77 orang di Yapen, dan 215 orang di Puncak Jaya," ungkap Kolonel (Inf) Muhammad Aidi, Kepala Penerangan Kodam XVII Cenderawasih di Jayapura, Juni 2021 silam, sebagai mana dilansir oleh media daring kompas.com.

Pada 2019, ada 12 orang yang menyatakan kembali ke NKRI, yaitu 8 orang di Kota Jayapura dan 4 orang di Puncak Jaya.

Di antara anggota OPM yang menyerahkan diri, terdapat juga para para petinggi, sebut saja seperti Panglima OPM Yapen Timur, Kris Nussy di Kabupaten Yapen. Kemudian di Puncak Jaya, Telangga Geri - ajudan Goliat Tabuni, pemimpin OPM di Puncak Jaya - juga kembali ke NKRI dan melakukan seremoni mencium bendera merah putih sebagai tanda kembali ke pangkuan ibu pertiwi.

Mantan anggota OPM tersebut, menurut Bupati Puncak Jaya Yuni Wonda, diberdayakan oleh masing-masing pemerintah daerah setempat. Ada yang menjadi anggota Satpol PP, pegawai honorer, ASN, dan tenaga perawat. "Kami berdayakan mereka sebaik mungkin, dengan begitu mereka dapat menghidupi keluarga mereka," kata Yuni.

Berikut daftar nama mantan anggota OPM atau KKB yang mengakhiri aksi kekerasan dan teror, serta menyatakan kesetiaan kepada NKRI:

  • Panglima OPM Thitus Murib Tinggalkan Menyatakan Bergabung ke NKRI – 4 Juni 2021

Tak tahan dalam tekanan dan hidup di hutan, salah satu Panglima OPM Thitus Murib Kwalik akhirnya kembali ke NKRI. Ia pun mengungkapkan kondisi pasukannya di hutan dalam kondisi yang menyedihkan dan kelaparan sehingga ia menyatakan akan kembali bergabung ke NKRI.

Dari akun Instagram resmi Nemangkawi_papua, Jumat (4/6/2021), Thitus Murib tampak mengajak seluruh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) untuk kembali hidup damai dan mengakhiri aksinya.

Dalam video yang diunggah oleh Satgas nemangkawi, Thitus Murib mengaku OPM tak sanggup lagi bertahan di hutan dan kelaparan.

"Saya panglima tinggi OPM menyampaikan bahwa saat ini kita tidak mampu lagi bertahan begini di hutan. Makanan pun sudah susah," ujarnya.

Ia pun menyerahkan diri dan memberikan semua senjata kepada aparat keamanan TNI-Polri, dan juga merasa sudah dibohongi oleh para pendahulu-pendahulu OPM sebagai alat politik.

"Kita ditipu para politikus memanfaatkan kita berjuang di hutan. Kami akan mengembalikan ke NKRI seluruh senjata kami kepada TNI-Polri, seluruh senjata akan kami kembalikan."

"Mari kawan-kawan yang ada di luar negeri dan di dalam negeri, itulah tanahmu itulah bangsamu, jangan mau di manfaatkan."

  • Herman Mofu, anak buah tokoh OPM Goliath Tabuni – 31 Mei 2021.

Herman mengimbau rekan-rekannya untuk sadar dan kembali ke pangkuan NKRI. Hal ini disampaikan dalam unggahan video Instagram milik Satgas Nemangkawi Papua. "Saya atas nama Herman Mofu dengan kesadaran sendiri, kembali untuk sadar dan akan banyak bekerja kepada keluarga dan pemerintah," kata Herman dalam unggahan video tersebut pada akhir Mei 2021 lalu (31/5/2021).

Herman mengajak teman-teman seperjuangannya untuk mengikuti jejaknya. Ia menilai ada kepentingan di balik aksi kelompok teroris bersenjata di Papua. "Saya mengimbau kepada seluruh teman-teman, adik-adik, saudara-saudara yang masih bergerilya di seputaran lembah dan di kota, mari kita satukan pikiran pendapat untuk membangun daerah, bangsa dan negara karena perjuangan ini kita sendiri tidak tahu sampai kemana ujungnya," imbaunya.

"Kita harus takut kepada Tuhan, jangan kepada sesama kita, apa yang kita lakukan selama ini adalah kekeliruan yang sangat besar dan membela orang yang punya kepentingan" pungkasnya.

  • Nickolas S. Messet - Mantan Pendiri OPM: Papua Sudah Final, Papua Adalah NKRI – 9 Mei 2021

Mantan pendiri Organisasi Papua Merdeka ( OPM ) Nickolas S Messet mengingatkan lagi hasil Sidang Umum PBB tanggal 19 November 1969 yang telah menetapkan bahwa Tanah Papua merupakan bagian dari NKRI. Dia pun menegaskan Papua adalah bagian dari NKRI. "Papua sudah final, Papua adalah NKRI!" tegasnya.

"Sekarang tinggal bagaimana membangun Papua dengan rasa damai. Rangkul tujuh kepala suku besar untuk pembangunan Papua," ujarnya dalam keterangan yang dikutip InfoPublik dari SINDOnews, Minggu (9/5/2021).

Sebelumnya, Nick Messet mendukung Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) yang memasukkan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) sebagai kelompok teroris.

"Saya sudah pernah bilang kalau KKB itu dikategorikan sebagai teroris saja, mereka sudah membuat ketakutan pada masyarakat,” kata Nick melalui keterangan tertulis Puspen TNI, Selasa (6/4/2021).

 

  • Tokoh teroris OPM sekaligus Gubernur Negara Republik Federal Papua Barat (NRFPB), Alex Hamberi, dan belasan pendukungnya menyatakan diri kembali setia kepada NKRI di Distrik Your, Nabire – 4 Mei 2021 .

Penyerahan diri tokoh teroris dan pengikutnya itu dilakukan di kampung Sima, Distrik Your, Nabire, awal Mei lalu (4/5/2021).  

Alex (51) yang mengklaim sebagai Gubernur NRFPB di Kabupaten Nabire, Papua memutuskan untuk kembali ke pangkuan NKRI. Alex juga mengajak serta 17 anggotanya untuk menyatakan diri kembali setia kepada NKRI. Mereka menggenggam erat bendera Merah Putih sebagai wujud kembalinya Alex – yang  juga dikenal sebagai salah satu Panglima OPM – dan kawan-kawan kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi. “Makan pun sudah susah, kita ditipu para politikus memanfaatkan kami berjuang di hutan,”

“Sehubungan kami pernah direkrut menjadi anggota NRFPB, bahkan kami ditunjuk sebagai Gubernur di Kabupaten Nabire Papua. Maka hari ini, saya Alex Hamberi, bersama seluruh saudara saya 17 orang simpatisan dengan sepenuh hati menyatakan diri kami berhenti dan keluar NFRPB serta kembali menjadi warga NKRI,” kata Alex dalam pernyataannya.

Acara tersebut juga diikuti dan disaksikan oleh aparat TNI-Polri, Kepala suku Sarakwari Yerisiam Agus Rumatra, Kepala Suku Besar Yerisiam Ayub Kowoy, Kepala Kampung Sima Daniel Inggeruhi, dan tokoh agama Pendeta Yohanes Rarawi.

 

  • Lima Simpatisan KKB/OPM Wilayah Yapen Timur menyerahkan diri dan menyatakan Janji Setia ke NKRI – 26 April 2021

Lima simpatisan kelompok kriminal bersenjata (KKB) OPM Wilayah Angkaisera dan Yapen Timur, Papua menyerahkan diri dan berjanji setia ke NKRI. Kelima simpatisan itu – semuanya warga Kampung Menawi, Distrik Angkaisera, Kabupaten Kepulauan Yapen – juga menyerahkan empat pucuk senjata api dan amunisi ke petugas Polres Kepulauan Yapen, Senin (26/4/2021).

Paul Wondiwoi, salah seorang dari mereka yang menyerahkan diri, berjanji untuk kembali hidup normal selayaknya masyarakat pada umumnya dan berusaha untuk menjadi contoh yang baik kepada masyarakat. Dia juga mengimbau rekan-rekannya yang masih bergabung bersama KKB/OPM agar segera menyerahkan diri ke NKRI demi kehidupan keluarga yang lebih baik.

 

  • 10 Anggota OPM Kelompok Okiwan Wenda di Distrik Balingga, Kabupaten Lanny Jaya, Menyerahkan Diri ke NKRI –2 September 2020

10 anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM), yang merupakan kelompok Puron Okiwan Wenda, menyerahkan diri. Mereka memilih ikut bergabung dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Kelompok ini berada di dua kampung Distrik Balingga, Lanny Jaya. Mereka menyerahkan diri melalui Satgas Pamtas Mobile YPR 305/TKR pada Senin, 31 Agustus 2020.

Penyerahan diri para anggota dan simpatisan OPM ditandai dengan pembacaan ikrar setia kepada NKRI, dan penandatangan surat keluar sebagai anggota OPM.

  • Lima Anggota OPM di Distrik Bruwa, Kabupaten Lanny Jaya, Kembali ke Pangkuan NKRI – 22 Juli 2020

Lima orang anggota Kelompok Separatis Bersenjata (KSB) atau yang sering disebut OPM menyerahkan diri kepada TNI dan kembali bergabung ke pangkuan NKRI. Kelima anggota KSB tersebut menyerahkan diri di Distrik Bruwa, Kabupaten Lanny Jaya, Papua, Rabu (22/7/2020).

Mereka mengungkapkan bahwa selanjutnya menginginkan hidup normal bersama keluarga masing-masing seperti layaknya masyarakat biasa.

 

Keterangan Foto: Seorang anggota KKB menyerahkan diri dan mengucap ikrar setia NKRI (dokumentasi TNI – okenews.com)