Buka Rapim 2020, Wamenhan Tekankan 3 Hal

:


Oleh Norvan Akbar, Kamis, 23 Januari 2020 | 09:49 WIB - Redaktur: Admin - 436


JPP, JAKARTA - Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Sakti Wahyu Trenggono secara resmi membuka Rapat Pimpinan Kementerian Pertahanan (Rapim Kemhan) Tahun 2020 yang berlangsung di Kantor Kemhan, Jakarta, Rabu (22/1/2020).

Pembukaan dan kegiatan Rapim Kemhan Tahun 2020 dihadiri seluruh pejabat Eselon I dan II di lingkungan Kemhan serta pejabat perwakilan dari Mabes TNI, Mabes AD, AU, dan AL.

Kegiatan Rapim Kemhan Tahun 2020 diselenggarakan dalam rangka untuk menyampaikan kebijakan Menhan dan kemudian akan menjadi pedoman dalam penyelenggaraan pertahanan negara tahun 2020. Adapun Rapim kali ini mengambil tema “Pertahanan Semesta Yang Kuat, Menjamin Kelangsungan Hidup NKRI”.

Dalam Rapim yang akan dilaksanakan selama dua hari ini, pada hari pertama dilaksanakan paparan dan pembahasan terhadap capaian-capaian dari setiap Satker dan Unit Organisasi (UO) Kemhan dan kegiatan bersifat internal Kemhan.

Sementara pada hari kedua dilaksanakan penyampaian kebijakan pertahanan negara tahun 2020 dan penyerahan amanat anggaran TA 2020 oleh Menhan kepada Panglima TNI, Kepala Staf Angkatan, dan Sekjen Kemhan.

Pada awal sambutan, Wamenhan mengatakan bahwa kegiatan Rapim merupakan suatu kegiatan strategis dalam mengevaluasi pelaksanaan program kerja Tahun Anggaran 2019 serta menelaah proyeksi keberhasilan program kerja Tahun Anggaran 2020.

“Rapim Kemhan kali ini juga menjadi sangat penting dan strategis, karena merupakan Rapim pertama pada periode pemerintahan saat ini. Selain itu, poin penting lainnya adalah bahwa program kerja yang disusun harus sinergi dengan tujuan strategis yang tercantum dalam Kebijakan Umum Pertahanan Negara (Jakum Hanneg) Tahun 2020-2024,” tuturnya.

Lebih lanjut Wamenhan mengatakan bahwa tahun 2020 merupakan tahun krusial ditinjau dari aspek strategi dan kebijakan pertahanan negara. Sebab, pada tahun 2020 akan berlangsung penyusunan berbagai kebijakan dan produk strategis bidang pertahanan negara, mengingat tahun ini adalah awal tahun masa pemerintahan periode lima tahunan.

Selain itu, koordinasi dan sinergitas antarsatker, antar-UO, dan antar-Kementerian/Lembaga harus dilakukan secara intens untuk memastikan bahwa pertahanan negara selalu dalam kondisi terbaiknya sesuai dengan lingkungan strategis dan analisa ancaman.

“Kemhan selalu berupaya untuk mengembangkan industri pertahanan dalam negeri guna memenuhi kebutuhan alutsista TNI dan menunjang kemandirian Industri Pertahanan. Kebijakan ini diambil sejalan dengan Visi Bapak Presiden RI terkait dengan kebijakan pembangunan teknologi dan industri pertahanan,” tambahnya.

Selain itu, Wamen menegaskan bahwa pengembangan industri pertahanan dalam negeri berpeluang diarahkan untuk mendukung kebutuhan postur pertahanan nirmiliter. Apabila semua kebutuhan ini dapat dipenuhi oleh industri pertahanan, maka selanjutnya dapat dikembangkan untuk mendukung kebutuhan sipil.

Pada akhir sambutannya, Wamenhan pun menekankan sejumlah hal, yakni tingkatkan kerja sama, kolaborasi, koordinasi, dan sinergi guna memastikan terlaksananya Program Kerja Tahun Anggaran 2020 secara baik dan efektif; laksanakan evaluasi dan perbaikan di seluruh jajaran satuan kerja Kemhan; dan pertahankan predikat opini Wajar Tanpa Pengeculian (WTP) bagi Kemhan dari BPK RI. (han)