Wajah Baru Destinasi Wisata Unggulan Danau Toba

:


Oleh DT Waluyo, Kamis, 30 September 2021 | 11:30 WIB - Redaktur: Untung S - 1K


Jakarta, InfoPublik - Penataan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) mendapat perhatian khusus Pemerintah. Total ada 10 KSPN yang menjadi prioritas, yakni Danau Toba (Sumatera Utara), Bromo-Tengger-Semeru (Jawa Timur),  Borobudur (Jawa Tengah),  Wakatobi (Sulawesi Tenggara),  Lombok (Nusa Tenggara Barat), Tanjung Kelayang (Bangka-Belitung),  Labuan Bajo (Nusa Tenggara Timur), Morotai (Maluku Utara), Manado-Likupang-Bitung (Sulawesi Utara), dan Raja Ampat (Papua Barat).

Pemerintah menyebut kesepuluh KSPN tersebut sebagai 'Bali Baru'. Kawasan wisata yang digadang-gadang meningkatkan minat wisatawan berkunjung. Dari 10 itu pula, ada lima KSPN yang dikategorikan sebagai Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP). Yakni; Danau Toba (Sumatera Utara), Borobudur (Jawa Tengah), Mandalika (NTB), Labuan Bajo (NTT), dan Manado-Likupang (Sulawesi Utara). 

Sebagai destinasi wisata unggulan, pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melakukan penataan secara khusus sejak 2020. Sebagai disampaikan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, melalui keterangan tertulis, Rabu (29/9/2021), pihaknya menerapkan Program Pengembangan KSPN secara terpadu.

Sebagai contoh, diterapkan di KSPN Danau Toba. "Program tersebut merupakan program terpadu dari seluruh sektor yang sudah kita survei, termasuk kawasan Kaldera, untuk menarik investor kita akan programkan pembangunan jalan untuk mengubah wajah kawasan Danau Toba menjadi lebih tertata," kata Menteri Basuki.

Merujuk pernyataan Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Diana Kusumastuti, saat ini (September 2021) sebagian besar pekerjaan penataan hampir rampung. Salah satunya adalah Penataan Kampung Ulos Huta Raja dan Huta Siallagan di Kabupaten Samosir dengan Pagu DIPA 2020-2021sebesar Rp57,9 miliar.

"Saat ini progres fisik penataan kawasan di dua kampung yang dibuat secara tradisional tersebut sudah 97,6 persen dengan target penyelesaian akhir September 2021," kata Diana.

Kedua desa tersebut selama ini dikenal sebagai desa wisata yang kerap disambangi wisatawan. Selain sebagai pusat tenun, di kawasan Huta Raja juga masih terdapat Rumah Adat Batak Samosir atau Rumah Gorga. Ruang lingkup penataan adalah perbaikan kondisi rumah gorga dan lingkungannya. Sedangkan Kampung Huta Siallagan merupakan kampung yang terkenal akan batu persidangannya.

Pulau Samosir, Provinsi Sumatera Utara sebagai salah satu destinasi dalam KSPN/DPSP Danau Toba terkenal dengan keindahan alamnya dan keunikan budaya, termasuk pembuatan kain tenun Ulos khas Sumatera Utara yang dibuat secara tradisional. Kegiatan produksi tenun ulos yang menampilkan kearifan lokal juga menjadi daya tarik tersendiri bagi para turis domestik dan mancanegara. Sebagai upaya mempertahankan seni dan budaya lokal dalam produksi tenun ulos.

Diana menambahkan, saat ini penataan yang juga akan segera rampung adalah penataan Pantai Bebas Parapat Kabupaten Simalungun, yang terbagi menjadi tiga pekerjaan yakni penataan pantai, pembangunan ruang terbuka publik, dan penataan gerbang. "Saat ini progres fisiknya sebesar 93,09 persen dengan target penyelesaian akhir Oktober 2021," kata Diana.

Selain penataan kawasan, Diana menyatakan Kementerian PUPR melalui Ditjen Cipta Karya juga telah menyelesaikan sejumlah infrastruktur penunjang permukiman lainnya, yakni pembangunan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Sidikalang Kabupaten Dairi dan Instalasi Pengolahan Air Minum (IPA) SPAM IKK Merek berkapasitas di 20 liter/detik di Kabupaten Karo dengan anggaran untuk IPA Rp 10,7 miliar dan perpipaan 18,17 miliar melalui skema Multi Years Contract (MYC) 2020-2021.

Sedangkan yang dalam tahap penyelesaian adalah pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Parapat Kabupaten Simalungun dengan progres 60 persen target selesai akhir November 2021, pembangunan jaringan perpipaan SPAM IKK Paranginan Mendukung dengan progres 51,58 persen target selesai akhir Desember 2021, dan pembangunan toilet di Kabupaten Dairi dengan progres 13,92 persen yang ditargetkan rampung akhir Desember 2021. (*)

Ilustrasi, penampakan Rumah Adat Batak Samosir atau Rumah Gorga hasil penataan Kementerian PUPR (Dok. Kementerian PUPR)