Melongok Bendungan Tamblang Bali

:


Oleh DT Waluyo, Sabtu, 17 Juli 2021 | 14:07 WIB - Redaktur: Untung S - 693


Jakarta, InfoPublik - Potensi air di Indonesia terbilang besar 2,7 triliun m3/tahun. Dari volume tersebut, yang bisa dimanfaatkan sebesar 691 miliar m3/tahun. Namun yang sudah dimanfaatkan terbilang kecil, yakni sekitar 222 miliar m3/tahun.

Volume sebesar itu digunakan untuk berbagai keperluan seperti kebutuhan rumah tangga, peternakan, perikanan dan irigasi.

“Potensi sebesar itu, keberadaannya tidak sesuai dengan ruang dan waktu, sehingga kita membutuhkan tampungan-tampungan air. Dengan begitu pada saat musim hujan air ditampung untuk dimanfaatkan musim kemarau. Itulah gunanya  bendungan dan embung/setu untuk penampungan air,” kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, dalam keterangan tertulis, Sabtu (17/7/2021).

Dalam rangka meningkatkan jumlah tampungan air di Indonesia itulah, Kementerian PUPR melalui Ditjen Sumber Daya Air menargetkan pembangunan 13 bendungan selesai pada akhir 2022. Dari 13 bendungan tersebut, salah satunya berada di Pulau Bali yakni Bendungan Tamblang di Kabupaten Buleleng.

Pembangunan bendungan tersebut bertujuan untuk memenuhi misi ketahanan pangan dan ketersediaan air nasional, khususnya Pulau Bali sebagai destinasi pariwisata internasional di Indonesia. Bendugan Tamblang merupakan bagian dari Program Strategis Nasional (PSN) yang dilaksanakan untuk menambah tampungan air sehingga kontinuitas suplai air baku dan irigasi ke sawah terjaga.

Bendungan Tamblang diproyeksi memiliki kapasitas tampungan sebesar 7,6 juta m3 untuk memenuhi kebutuhan air irigasi D.I Bungkulan dan D.I Bulian seluas 588 Hektar (Ha). Di samping itu, juga bermanfaat sebagai penyediaan air baku dengan debit 510 liter/detik, menambah cadangan listrik (PLTM) sebesar 0,54 MW, pengendalian banjir, kawasan konservasi, dan potensi pariwisata baru di Bali utara. 

Pembangunan bendungan dikerjakan oleh kontraktor PT.PP-Adijaya (KSO) dengan nilai kontrak sebesar Rp816 miliar. Saat ini progres konstruksinya mencapai 51.72 persen dan ditargetkan selesai pada 2022.

Bendungan Tamblang memiliki luas lahan 73 Ha dengan sumber air berasal dari Tukad Daya. Bendungan ini merupakan bendungan dengan tipe Rock Fill Dam dengan Inti Tegak puncak 260 meter dan lebar puncak 12 meter, dilengkapi terowongan pengelak tipe tunnel tapal kuda dengan diameter 4,50 meter.

Pembangunan bendungan tersebut akan menambah jumlah tampungan air di Provinsi Bali yang terkenal dengan sejumlah destinasi pariwisata bertaraf internasional. Sebelumnya telah dibangun Bendungan Titab Kabupaten Buleleng (2011-2015) dengan kapasitas tampung 12,80 juta m3, Bendungan Benel Kabupaten Jembrana selesai 2010 kapasitas 1,9 juta m3, Bendungan Telaga Tunjung Kabupaten Tabanan selesai 2007 dengan kapasitas 1,26 juta m3, Bendungan Grokgak Kabupaten Buleleng selesai 1997 dengan kapasitas 3,1 juta m3, dan Bendungan Palasari Kabupaten Jembrana selesai 1989 dengan kapasitas 8 juta m3. (*)

Ilustrasi, proses pelaksanaan pembangunan Bendungan Tamblang, Bali (Dok. Kementerian PUPR)