Menaker Mengajak Investor Energi China Memperkuat Suplai Listrik dan SDM di Indonesia

:


Oleh Wisnubro, Senin, 30 Desember 2019 | 08:15 WIB - Redaktur: Admin - 438


JPP SHANGHAI - Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menjajaki kerja sama investasi energi listrik dan ketenagakerjaan dengan investor China. Indonesia masih membutuhkan banyak pelatihan kerja untuk alih ilmu dan teknologi.

Hal tersebut dilakukan saat Menaker Ida Fauziyah melakukan kunjungan kerjanya Shanghai Electric Power Construction (SEPC) dan Shanghai University of Electric Power (SUoEP) di Shanghai, China, Sabtu (28/12/2019).

Dalam lawatannya tersebut, Menteri Ida mengatakan tujuan kunkernya yakni mengawal investasi asing khususnya di bidang energi listrik dan menjajaki potensi kerja sama bidang ketenagakerjaan.

Menurut Menaker Ida, saat ini, kebutuhan akan energi (listrik) di Indonesia sangat tinggi sehingga membutuhkan berbagai sumber daya di antaranya dana dan keterampilan manusia untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

"Karena itu, Indonesia sangat mendukung investasi Shanghai Electric Power Construction dalam pemenuhan kebutuhan energi listrik di Indonesia," ujar Ida Fauziyah saat diterima Deputi Manajer SEPC Shen Gangyi di Linhong Road, Changning District, Shanghai, China.

Kepada Deputi Manajer Shen Gangyi dan jajaran Direksi SEPC, Menteri Ida mengatakan pemerintah RI memberikan apresiasi karena selama ini telah bekerja sama di bidang energi listrik dengan baik, termasuk menanamkan investasi ke Kawasan Deli Serdang, Sumatera Utara dan Bone, Sulawesi Selatan sebagai kontraktor Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).
 
Menteri Ida menegaskan untuk mendukung investasi bidang energi listrik diperlukan tenaga-tenaga professional yang dapat mengisi jabatan-jabatan yang dibutuhkan di perusahaan-perusahaan.

"Karenanya, sangat diperlukan peran lembaga pelatihan/training center seperti SuoEP yang memberikan pelatihan bagi calon tenaga kerja agar dapat bekerja di bidang energi sesuai dengan persyaratan perusahaan," ujarnya.

Dalam kesempatan pertemuan tersebut, Menaker Ida Fauziyah menyatakan pihaknya akan terus berusaha mendukung iklim investasi di Indonesia bagi para investor asing dengan terus memperbaiki iklim ketenagakerjaan di Indonesia.

Salah satunya dengan penciptaan hubungan industrial yang harmonis melalui sosial dialog yang efektif di tempat kerja serta peningkatan disiplin dalam keselamatan dan kesehatan kerja.

"Pemerintah juga terus berusaha mendukung iklim investasi di Indonesia bagi para investor asing dengan mendorong para investor asing agar berinvestasi di bidang pelatihan kerja," ujar Ida Fauziyah yang didampingi oleh Kepala Biro Kerja sama Luar Negeri (KLN) Kemnaker Indah Anggoro Putri, Konsul Jenderal RI di Shanghai Deny W Kurnia dan Direktur Pengendalian Penggunaan Tenaga Kerja Asing (PPTKA) Haryanto.

Hal ini sesuai Peraturan Presiden Nomor 44 Tahun 2016 tentang Daftar Bidang Usaha yang Tertutup dan Daftar Bidang Usaha yang Terbuka dengan Persyaratan di Bidang Penanaman Modal dengan kepemilikan saham maksimum sebesar 67 persen.

SEPC merupakan  perusahaan yang berinvestasi di Indonesia yang membangun PLTU berkapasitas 2 x 150 MegaWatt (MW) di Deli Serdang, Sumatera Utara, dan kapasitas 2 x 50 MW di Gorontalo, serta Mini-Hydro Power Plant Project kapasitas 9.9 MW di Bone.

Sedangkan (SUoEP), merupakan lembaga pelatihan yang digunakan oleh perusahaan SEPC untuk melatih calon/tenaga kerja. Bidang kejuruan yang ada di lembaga pelatihan SUoEP  ini adalah bidang electronic, electrical, turbine dan boiler.(ker)