Menteri Ida Fauziyah Minta Investor China Melibatkan Lebih Banyak SDM Indonesia

:


Oleh Wisnubro, Senin, 30 Desember 2019 | 08:30 WIB - Redaktur: Admin - 467


JPP SHANGHAI – Indonesia dan RRT berkomitmen untuk terus memperkuat dan memperluas kerja sama bidang ketenagakerjaan. Salah satu aspek kerja sama yang akan dibangun oleh kedua belah pihak adalah Peningkatan SDM Indonesia dan Perluasan Kesempatan Kerja.

Menaker Ida Fauziyah menyatakan Indonesia siap menjalin kerja sama dengan investor China untuk meningkatkan SDM Indonesia dalam mendukung iklim investasi di Indonesia. Republik Rakyat China adalah negara investor terbesar ke-4 di Indonesia, salah satu di antaranya industri pengolahan tambang mineral, sawit hingga perikanan yang berada di Bali, Medan, Morowali dan Halmahera, dan akan merambah ke wilayah Kalimantan.

"Kita ingin investor China dapat memperbanyak penggunaan SDM Indonesia di project-project-nya di Indonesia," kata Menaker Ida Fauziyah di Shanghai, China.

Hal ini juga ditegaskan oleh Kepala Biro Kerjasama Luar Negeri Kemenaker, Indah Anggoro Putri dan Direktur Pengendalian Penggunaan Tenaga Kerja Asing Kemenaker, Haryanto.

"Indonesia dan China ingin berkolaborasi dalam identifikasi keterampilan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan investasi China di Indonesia dan di negara lainnya. Misalnya, ini bisa dalam pengembangan pelatihan, transfer teknologi dan pemagangan," kata Indah Anggoro Putri dalam siaran pers Biro Humas Kemnaker di Shanghai, Minggu (29/12/2019).

Hal itu ditegaskan juga oleh Haryanto pada Pertemuan dengan Pengusaha China di Shanghai. "Pemerintah Republik Indonesia terus berupaya melakukan perbaikan atau penyempurnaan regulasi dalam membantu kemudahan investasi di Indonesia dengan menyederhanakan prosedur perizinan tenaga kerja asing. Hal ini sangat membantu Peningkatan investasi asing yang dibarengi dengan adanya alih teknologi dan pengetahuan bagi SDM Indonesia agar memiliki daya saing global".

Putri menjelaskan Indonesia dan RRT akan menjalin kerja sama di bidang Ketenagakerjaan pada awal tahun depan. Ia pun menyatakan apresiasi dukungan RRT terhadap program pemagangan yang diselenggarakan di Indonesia.

"RRT akan mendukung program pemagangan di Perusahaan RRT yang ada di dalam Negeri maupun Luar Negeri dimana investasi RRT berada, untuk lulusan Indonesia dari BLK yang memenuhi kriteria kualifikasi yang relevan," jelas Putri.

Selain memperkuat kerja sama yang sudah ada, Putri berharap, ke depan jalinan kerjasama ini dapat memperluas kerja sama di bidang ketenagakerjaan lainnya. Seperti keselamatan dan kesehatan kerja, pertukaran experts, dan sebagainya.

"Kami berharap bahwa kerja sama bilateral ini akan berlangsung lama dan membawa manfaat bersama bagi ekonomi kita," ujarnya.

Pada pertemuan itu, Menaker menegaskan bahwa Kerjasama RI-RRT di bidang Ketenagakerjaan sangat penting dalam mendukung kebijakan Presiden Joko Widodo untuk mempersiapkan daya saing angkatan kerja muda Indonesia, khususnya para lulusan dari Balai Latihan Kerja (BLK) Kemenaker memasuki dunia kerja di era digital.(ker)