Sejak 2016, Sebanyak 92 Proyek Strategis Nasional Senilai Rp467 Triliun Tuntas

:


Oleh Wisnubro, Senin, 30 Desember 2019 | 10:00 WIB - Redaktur: Admin - 756


[udquote][/udquote]Selama tahun 2015-2019 terdapat tiga proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) dengan skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) yang mencapai financial close. Tiga proyek SPAM tersebut akan menyuplai minum lebih dari 2 juta orang.[udquote][/udquote]

JPP JAKARTA - Sejumlah proyek infrastruktur prioritas nasional mampu diselesaikan dalam waktu tiga tahun terakhir ini berkat kolaborasi dari pemerintah pusat, BUMN, BUMD, pemerintah daerah dan swasta. Proyek strategis ini diharapkan mampu meningkatkan konektivitas antarpulau serta meningkatkan daya saing ekonomi nasional.

Daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) pertama kali ditetapkan melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 3 Tahun 2016 yang masing-masing meliputi 225 Proyek dan 1 Program, lalu direvisi pada tahun 2017 melalui Perpres 58/2017 hingga meliputi 245 Proyek dan 2 Program, dan terakhir direvisi kembali pada tahun 2018 melalui Perpres 56/2018 hingga meliputi 223 Proyek dan 3 Program.

Ketua Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) Wahyu Utomo menjelaskan bahwa secara kumulatif, mulai dari 2016 sampai dengan Desember 2019 terdapat 92 PSN yang selesai dengan nilai investasi mencapai Rp467 triliun. Demikian disampaikan KPPIP saat menggelar acara jumpa pers di Jakarta, Jumat (27/12/2019).

Menurut KPPIP, tahun 2016, terdapat 20 proyek selesai dengan nilai investasi mencapai Rp33,3 triliun, terdiri dari 7 bandara, 1 jalan tol, 6 bendungan, 1 pelabuhan, 1 jalur pipa gas, dan 4 Pos Lintas Batas Negara (PLBN).

Adapun sepanjang tahun 2017, terdapat 10 proyek selesai dengan nilai investasi mencapai Rp61,4 triliun, terdiri dari 2 jalan tol, 1 jalan akses, 1 bandara, 1 fasilitas gas, 3 PLBN, 1 bendungan, 1 saluran irigasi.

Sedangkan pada tahun 2018, terdapat 32 proyek selesai dengan nilai investasi mencapai Rp207,4 triliun, terdiri dari 2 kereta api, 4 bendungan, 1 irigasi, 10 jalan tol, 5 Kawasan Ekonomi Eksklusif (KEK), 1 bandara, 4 Kawasan Industri, 4 smelter, dan 1 Sentra Kelautan Perikanan.

Tahun 2019 terdapat 30 proyek selesai dengan nilai investasi mencapai Rp165,3 triliun, terdiri dari 4 bandara, 4 bendungan, 9 jalan, 6 kawasan, 2 jaringan kereta api, 1 pelabuhan, 2 smelter, dan 2 teknologi.

Sementara itu, sisa dari target PSN tersebut KPPIP mencatat terdapat 88% proyek telah melewati tahap penyiapan dan ditargetkan pada akhir 2020 hanya 5% proyek yang masih dalam tahap penyiapan.

Sejumlah pencapaian infrastruktur telah terwujud dan manfaatnya dapat dirasakan masyarakat. Capaian pembangunan infrastruktur (PSN) masing-masing sektor dapat terlihat sebagai berikut;

1) Jalan Tol; panjang ruas jalan tol yang terbangun mencapai  964 km pada tahun 2015 hingga 2019.

2) Perkeretaapian; telah beroperasinya sistem transportasi Mass Rapid Transit (MRT) dan Light Railway Train (LRT) pertama di Indonesia. Sistem MRT di Jakarta dan LRT di Jabodetabek serta Palembang. Selain itu, pembangunan jaringan rel Kereta Api pertama di Pulau Sulawesi telah mencapai 50 km.

3) Bandara; beroperasinya 5 bandara di 5 provinsi yang dapat menambah kapasitas konektivitas secara regional.

4) Pelabuhan, terbangunnya 2 pelabuhan hubungan internasional yang berpotensi menambah volume kargo sebesar 22,5 juta Twentyfoot Equivalent Units (TEU’s) di tahun 2035.

5) Air bersih dan sanitasi; selama tahun 2015-2019 terdapat tiga proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) dengan skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) yang mencapai financial close. Tiga proyek SPAM tersebut akan menyuplai minum lebih dari 2 juta orang.

6) Bendungan; sebanyak 15 Bendungan PSN telah terbangun pada 2016-2019. Bendungan tersebut dapat menambah persediaan air baku sebesar 1,1 miliar m3, mereduksi potensi banjir sebesar 3,600 m3/detik, meningkatkan pasokan air baku sebesar 3,300 lt/detik, mengairi sawah seluas 120 ribu hektare, dan memproduksi 113 MegaWatt (MW) listrik.

7) Irigasi; hingga kini telah terbangun jaringan irigasi untuk mengairi sawah seluas 865,4 hektare.

8) Ketenagalistrikan; tercapainya proyek Independent Power Purchase (IPP)/listrik swasta dengan total kapasitas 14.050 MW ke tahap financial close di tahun 2016-2019 dengan total investasi US$28,1 miliar. Peningkatan 6 kali lipat dibandingkan periode 2010 -2015.

9) Hulu Migas; terealisasinya proyek-proyek hulu migas (seperti Masela, Jambaran-Tiung Biru, dan Tangguh Train-3 dengan potensi produksi gas bumi sebesar 2.200 mmscfd.

10)Teknologi Informasi; selesainya proyek jaringan backbone broadband internet dan fiber optik Palapa Ring Paket Barat, Tengah dan Timur sehingga dapat melayani layanan telekomunikasi di 514 kota/kabupaten.

Selain sektor-sektor di atas, terdapat proyek sektor kawasan sebagai pendukung sentra ekonomi daerah dengan pencapaian proyek seperti Kawasan Industri, 5 proyek telah selesai; Kawasan Ekonomi Khusus, 10 proyek telah selesai; dan Smelter hasil tambang mineral, 6 proyek telah selesai.(ekon)