Digelarnya KTT G20 dan WSBK Mandalika Bukti Ketangguhan Indonesia

:


Oleh Untung S, Sabtu, 20 November 2021 | 23:15 WIB - Redaktur: Untung S - 430


Bali, InfoPublik - Digelarnya dua perhelatan skala internasional yakni Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 dan World Superbike (WSBK) Mandalika membuktikan ketangguhan masyarakat Indonesia dalam menerapkan kebiasaan adaptasi baru di tengah ancaman wabah global COVID19.

"Indonesia juga memiliki kesadaran kolektif dan ketangguhan yang membuat masyarakat bisa memasuki adaptasi baru," ujar Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Widiarsi Agustina dalam kegiatan Evaluasi Program Penguatan Komunikasi Publik Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Tahun 2021, di Hotel Padma, Bali pada Sabtu (20/11/2021).

Menurut dia, terselenggaranya dua ajang skala internasional ini, membuktikan bahwa kemampuan Indonesia bisa setara dengan negara lain dalam menyelenggarakan kegiatan internasional. Layaknya negara maju yang mampu menyelenggarakan ajang internasional belakangan ini.

"Kita punya kesadaran dan ketangguhan semisal negara Eropa yang sudah menggelar pertandingan sepakbola atau event lainnya," katanya. Menanggapi hal tersebut, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit,

Kementerian Kesehatan Maxi Rein Rondonuwu mengatakan, kondisi penyebaran wabah global COVID-19 di tanah air saat ini berada di bawah standar organisasi kesehatan dunia atau World Health Organization (WHO).

Tercatat, kini tingkat penyebaran wabah COVID-19 di dalam negeri ini berkisar 4 persen. Sedangkan standar WHO berkisar antara 5 persen. Tentunya, hal ini menunjukkan, bahwa terjadinya tren penurunan yang signifikan di dalam negeri.

"Kasus positif COVID-19 di Indonesia berada satu persen di bawah standar WHO yang berkisar antara 5 persen," tuturnya.

Menurut dia, kunci dari tren penurunan ini terletak pada kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan vaksinasi massal COVID-19 yang dilakukan oleh pemerintah secara masif.

"Tambah terus vaksinasi, lansia harus di atas 60 persen Kriteria pembatasan juga. Indonesia adalah satu-satunya negara yang memberlakukan berbagai macam level pembatasan. Internasional heran dan ingin belajar," tuturnya.

Menyikapi hal tersebut, Kepala BPBD Bali, I Made Rentrin menyebutkan sebagai tempat destinasi pariwisata unggulan di tanah air, maka Pemprov Bali mendorong peran desa adat dalam ikut andil menyampaikan informasi COVID-19.

"Bali bertumpu pada sektor pariwisata karenanya harus segera bangkit. Pendekatan budaya kami rasa efektif melihat peran tokoh masyarakat sangat dominan di sini," jelas Made.

Caranya, dengan menerapkan prinsip yang memegang teguh Cleanliness, Healthy, Safety, Environment Sustainable (CHSE). Saat ini tercatat 1.576 usaha pariwisata, 200 hotel, 1000 non hotel.

" 1.200 aktivitas telah bersertifikat CHSE serta melakukan perbaikan standar sesuai rekomendasi pemerintah," pungkasnya.(Toro/IP)

 

Narahubung:

Direktur Pengelolaan Media Kominfo

Nursodik Gunarjo (0813-1940-1241)

Dapatkan informasi lain di portal berita nasional www.infopublik.id