'Content Creator' sebagai Pilihan Karir Baru bagi Milenial

:


Oleh Wawan Budiyanto, Jumat, 2 April 2021 | 10:59 WIB - Redaktur: Wawan Budiyanto - 5K


Jakarta, InfoPublik - Kebijakan pembatasan sosial di berbagai daerah sebagai langkah pencegahan penyebaran pandemi COVID-19 telah memberikan dampak yang signifikan terhadap pertumbuhan dan kelangsungan berbagai profesi di Indonesia, termasuk profesi  seniman.

Data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mencatat, terdapat 58 ribu orang seniman yang terdampak pandemi COVID-19, dimana 27 ribu orang di antaranya merupakan seniman tradisional yang kehilangan satu-satunya mata pencaharian.

Lebih lanjut, Survei dari Serikat Pekerja Media dan Industri Kreatif untuk Demokrasi (Sindikasi) menunjukkan Hampir 30 persen dari responden mereka kehilangan potensi pendapatan sebanyak Rp5 juta-Rp30 juta sepanjang Maret hingga Juli 2020, dan 41,6 persen di antaranya terpaksa menggunakan tabungan pribadi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Situasi Pandemi COVID-19 menggeser gaya hidup dan budaya ke arah digital. Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mencatat kenaikan jumlah pengguna internet Indonesia sebesar 8,9 persen atau setara 25,5 juta pengguna pada tahun 2020 yang salah satunya disebabkan oleh masifnya transformasi digital akibat pembelajaran online dan kebijakan bekerja dari rumah. Fenomena tersebut dapat dimanfaatkan oleh seniman maupun masyarakat umum untuk tetap berkarya selama masa pandemi dengan beralih ke bisnis pembuatan konten atau content creating.

Merujuk data SocioBuzz, terjadi peningkatan jumlah pendaftaran content creator hingga 3 (tiga) kali lipat tanpa promosi khusus selama pandemi COVID-19, yaitu dari 2.552 user baru per bulan menjadi 7.730 user baru per bulan. Peningkatan tertinggi berasal dari segmen milenial (45,93 persen) dan Gen Z (51,56 persen). Sementara itu, Top 5 kategori konten yang dihadirkan dari para content creator Milenial dan Gen-Z tersebut adalah lifestyle, fashion, beauty, travel, serta food & drink.

Terkait output konten, peluang baru dari adopsi format dan platform baru seperti TikTok, Twitch, dan Instagram Live diperkirakan akan bertahan untuk jangka panjang. Fenomena ini menunjukkan content creator sebagai pilihan karir baru bagi milenial karena dapat dilakukan di mana saja, dengan bakat pribadi sebagai modal utama.

Content Creator atau pencipta konten dianggap sebagai profesi mampu gesit dan tanggap untuk menyesuaikan dan beradaptasi dengan perubahan besar. Platform media sosial dapat menjadi sarana untuk meningkatkan produktivitas dan menunjukkan karya seni.

Untuk mengetahui sejauh mana peningkatan pengguna media sosial dimanfaatkan oleh banyak orang, terutama kaum milenial, yang akhirnya membuka peluang bagi para pelaku seni untuk mendapatkan penghasilan, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) melalui Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (Ditjen IKP) bersama Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR-RI) menyelenggarakan Webinar atau seminar online bertema Webinar “Peluang Content Creator sebagai Pilihan Karir bagi Milenial”.

Webinar akan diselenggarakan pada Sabtu, 3 April 2021 pukul 14.00 - 16.30 WIB secara online atau virtual melalui aplikasi Zoom Cloud Meeting sekaligus disiarkan secara langsung di Youtube DJIKP. Kegiatan akan diikuti oleh peserta sebanyak 200 orang yang terdiri dari generasi muda Betawi dan masyarakat umum yang berdomisili di DKI Jakarta.

Seminar daring akan dihadiri oleh para narasumber diantaranya Ismail Cawidu (Tenaga Ahli Ditjen IKP, Kementerian Kominfo), Christina Aryani (Anggota Komisi I dan Badan Legislasi DPR), Rafli Albera (Content Creator).

Tujuan diselenggarakannya web seminar yaitu memberikan inspirasi kepada generasi muda untuk menyalurkan bakat melalui platform digital, menunjukkan peluang karir bagi para kaum milenial sebagai content creator di masa pandemi COVID-19 dan mendorong produktivitas milenial untuk memanfaatkan teknologi digital dengan bijak.

Sedangkan sasaran dari kegiatan adalah mengedukasi masyarakat Indonesia untuk lebih memahami laju perkembangan tekhnologi informasi sekaligus mengedukasi dan menginspirasi masyarakat untuk lebih kreatif dan inovatif dalam mengoptimalkan teknologi informasi di masa pandemi COVID-19.