Dukungan Pemerintah Kunci Prestasi Atlet Disabilitas di Panggung Internasional

: Wakil Sekretaris Jenderal National Paralympic Committee (NPC) Indonesia, Rima Ferdianto, dalam konferensi pers di Media Center PEPARNAS XVII-Solo 2024, Minggu (13/10/2024). Foto: InfoPublik/Fatkhurrahim


Oleh Eko Budiono, Minggu, 13 Oktober 2024 | 20:20 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 152


Surakarta, InfoPublik – Wakil Sekretaris Jenderal National Paralympic Committee (NPC) Indonesia, Rima Ferdianto, menegaskan bahwa dukungan berkelanjutan dari pemerintah menjadi faktor utama dalam keberhasilan atlet penyandang disabilitas meraih prestasi di tingkat internasional.

Ia pun menyebutkan bahwa tanpa dukungan tersebut, sulit bagi para atlet untuk mencapai prestasi gemilang di ajang besar seperti ASEAN Paragames, Asian Paragames, hingga Paralimpiade.

“Sangat penting dukungan pemerintah agar atlet penyandang disabilitas bisa berprestasi hingga tingkat internasional,” ungkap Rima dalam konferensi pers di Media Center PEPARNAS XVII Solo, Minggu (13/10/2024).

Rima mencontohkan keberhasilan Indonesia meraih tiga kali juara berturut-turut (hattrick) di ASEAN Paragames 2017, 2022, dan 2023 yang ia nilai tak lepas dari peran aktif pemerintah. Dukungan tersebut meliputi pembinaan atlet, penyediaan fasilitas yang memadai, serta penyelenggaraan program-program yang berkelanjutan untuk mendukung pengembangan talenta para atlet difabel.

“Keberhasilan ini adalah hasil dari sinergi yang kuat antara pemerintah dan berbagai pihak lainnya, termasuk swasta. Kami juga bekerja sama dengan pihak swasta untuk memberikan dukungan kepada para atlet difabel,” tambahnya.

Menurut Rima, untuk memastikan prestasi yang berkelanjutan, dibutuhkan keterlibatan seluruh pemangku kepentingan, baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat.

Ia menekankan bahwa prestasi yang diraih oleh atlet disabilitas tidak bisa dicapai hanya dengan satu pihak saja, tetapi membutuhkan partisipasi dari semua pihak terkait.

“Capaian prestasi atlet disabilitas tentu memerlukan dukungan dan partisipasi semua pihak. Dukungan ini sangat penting untuk memotivasi para atlet difabel agar terus bersemangat mengukir prestasi lebih tinggi,” ujar Rima.

Lebih lanjut, Rima menjelaskan bahwa Pekan Paralimpiade Nasional (PEPARNAS) XVII yang saat ini digelar di Solo, Jawa Tengah, menjadi ajang penting dalam mengidentifikasi dan membina atlet-atlet disabilitas berbakat yang berpotensi melangkah ke ajang internasional.

Ia menyebutkan bahwa PEPARNAS merupakan titik awal perjalanan para atlet difabel menuju event internasional yang lebih besar, seperti Paralimpiade 2028 dan 2032.

"PEPARNAS XVII Solo adalah tempat bagi para atlet disabilitas untuk menunjukkan potensi mereka. Dari sini, kita dapat mengidentifikasi siapa saja yang bisa kita bina dan kembangkan untuk meraih prestasi di Paralimpiade yang akan datang," tuturnya.

PEPARNAS XVII 2024 digelar di beberapa wilayah di Provinsi Jawa Tengah, termasuk Kota Surakarta, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Boyolali, dan Kabupaten Karanganyar. Ajang olahraga ini berlangsung dari 6 hingga 13 Oktober 2024 dan diikuti oleh 4.625 atlet dan ofisial dari seluruh Indonesia. Dengan mempertandingkan 20 cabang olahraga, PEPARNAS menjadi landasan penting bagi Indonesia untuk melahirkan lebih banyak atlet disabilitas berprestasi di masa depan.

Cabang-cabang olahraga yang dipertandingkan dalam PEPARNAS XVII meliputi para-panahan, para-atletik, para-bulu tangkis, boccia, para-catur, para-balap sepeda, sepak bola cerebral palsy, para-tenis meja, judo tunanetra, para-angkat berat, para-menembak, para-renang, para-taekwondo, voli duduk, tenpin bowling, anggar kursi roda, dan tenis kursi roda, serta dua cabang eksibisi, yaitu para-e-sport dan bola basket kursi roda.

Dengan dukungan pemerintah dan partisipasi aktif dari pihak swasta, NPC Indonesia berharap para atlet difabel dapat terus termotivasi untuk mengukir prestasi yang lebih tinggi di ajang internasional, membawa nama Indonesia lebih berkibar di kancah olahraga global.

 

Berita Terkait Lainnya