- Oleh MC PROV JAWA TIMUR
- Minggu, 24 November 2024 | 03:28 WIB
: Meski telah berjuang keras, Ariska dari Jawa Timur harus mengakui keunggulan lawannya. Handayani dari Banten berhasil keluar sebagai pemenang dengan skor akhir 8-2.
Oleh MC PROV JAWA TIMUR, Rabu, 9 Oktober 2024 | 04:21 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 125
Surabaya, InfoPublik – Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVII 2024 telah mempertemukan atlet Jawa Timur, Ariska, dengan atlet Banten, Handayani pada pertandingan cabang olahraga Boccia di Fakultas Keolahragaan (FKOR) Universitas Sebelas Maret (UNS), Manahan, Solo, pada Selasa (8/10/2024) sore.
Pada pertamdingan ini, meski telah berjuang keras, Ariska dari Jawa Timur harus mengakui keunggulan lawannya. Handayani dari Banten yang berhasil keluar sebagai pemenang dengan skor akhir 8-2.
Laga yang berlangsung penuh tensi itu memperlihatkan ketangguhan kedua atlet, namun Handayani tampil lebih dominan dengan strategi dan akurasi yang brilian. Kemenangan ini sekaligus mengantarkan Banten melaju ke babak berikutnya, sementara Ariska harus berhenti di babak ini setelah kekalahan tersebut.
Dari awal pertandingan, Handayani memperlihatkan permainan agresif dengan akurasi lemparan yang akurat. Di babak pertama, ia dengan cepat mengumpulkan poin demi poin, meninggalkan Ariska yang tampak kesulitan menyesuaikan strategi dengan gaya permainan lawannya. Skor 4-0 untuk Banten di babak pertama menunjukkan ketangguhan Handayani dalam memanfaatkan setiap kesempatan untuk mencetak poin.
Ariska mencoba bangkit di babak kedua dengan lebih banyak menyerang dan meningkatkan konsentrasi dalam setiap lemparannya. Namun, Handayani tetap bermain tenang dan fokus, berhasil menambah keunggulan dengan beberapa lemparan presisi tinggi yang kembali membuatnya memimpin jauh. Hingga akhir pertandingan, skor 8-2 untuk kemenangan Handayani memastikan dominasi atlet asal Banten tersebut.
Ariska mengakui keunggulan lawannya, “Saya sudah berusaha memberikan yang terbaik, namun Handayani memang tampil sangat kuat hari ini. Saya akan terus berlatih untuk lebih baik di kesempatan berikutnya,” ungkap Ariska setelah pertandingan.
Dengan semangat pantang menyerah, Ariska dan tim Boccia Jawa Timur bertekad untuk bangkit dan memperbaiki catatan di pertandingan-pertandingan selanjutnya. Peparnas XVII masih menyisakan banyak pertandingan yang bisa menjadi panggung bagi mereka untuk menunjukkan potensi terbaik.
Peparnas 2024 bukan hanya tentang meraih medali, tetapi juga tentang semangat juang, sportivitas, dan kemampuan untuk bangkit dari kekalahan. Para atlet, termasuk Ariska, telah menjadi inspirasi bagi banyak orang dengan menunjukkan bahwa keterbatasan fisik tidak pernah menjadi halangan untuk berprestasi dan memberikan yang terbaik. (MC Jatim/ida-jal/eyv)