Ada 26 Persen Petugas Penyelenggara Pemilu 2024 Berisiko Tinggi Hipertensi dan Jantung

: Dirut BPJS Kesehatan, Menteri Kesehatan, Kepala Staf Presiden, Menteri Dalam Negeri, Ketua KPU, Anggota Bawaslu lakukan konferensi pers terkait perkembangan kesehatan petugas penyenggara pemilu 2024/Foto: Tangkapan Layar YouTube Kemenkes


Oleh Putri, Selasa, 20 Februari 2024 | 08:27 WIB - Redaktur: Untung S - 80


Jakarta, InfoPublik - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan pihaknya bersama BPJS Kesehatan telah melakukan skrining kesehatan kepada 6,8 juta petugas penyelenggara pemilu 2024.

Pada Senin (19/2/2024) saat konferensi pers, ia mengatakan sebanyak 6,4 juta di antaranya sehat dan 400 ribu lainnya beresiko tinggi. Paling banyak resiko tinggi yaitu hipertensi dan jantung sebanyak 26 persen.

"Dua resiko itu yang paling besar. Tugas tim kesehatan adalah jangan ditunggu sakit. Kalau bisa saat bekerja dengan kondisi sehat, jadi kita menjaga sehat," kata Menkes Budi.

Lanjutnya, Kemenkes sedang mengkaji untuk penyelenggaraan pemilu berikutnya, menyempurnakan skrining kesehatan bagi petugas penyelenggara pemilu. Yakni melakukan skrining kesehatan sebelum melakukan pendaftaran.

Itu merupakan langkah pertama penyempurnaan skrining kesehatan, agar ketika mulai bekerja dalam kondisi sehat. Menkes Budi juga berharap dengan penyempurnaan skrining kesehatan ini bisa 0 yang meninggal.

Kedua, terkait jam kerja (overtime). Pada saat penghitungan suara, Menkes Budi mengatakan uji kesehatan keliling untuk petugas diperlukan, misalkan 6 jam sekali.

"Fasilitas kesehatan level kecamatan seluruh Indonesia ada 10 ribu, sedangkan TPS ada 823 ribu. Bisa tidak satu faskes kecamatan mengcover TPS yang ada di kecamatan itu, terutama untuk petugas yang beresiko tinggi," kata Menkes Budi.

Skrining yang dilakukan yaitu cek tekanan darah, denyut jantung, juga ukur saturasi karena beberapa yang meninggal kata Menkes Budi, penyebabnya dari pernapasan.

"Tiga pemeriksaan ini mudah dilakukan dan seluruh puskesmas memiliki alatnya. Kalau bisa skrining dijadikan syarat untuk menjadi petugas penyelenggara pemilu dan diharapkan pada pemilu 2029 mendatang 0 yang meninggal," kata Menkes Budi.

Berdasarkan laporan Bawaslu, sebanyak 2.558 pengawas pemilu 2024 mendapat penanganan kesehatan. Terdiri dari rawat jalan sebanyak 1.708 orang, rawat inap 438 orang, kecelakaan 275 orang, luka berat (keguguran) 24 orang, kekerasan atau dugaan penganiayaan 21 orang, dan meninggal 92 orang.

Update per 19 Februari 2024, berdasarkan data hingga 19 Februari 2024, yang mendapatkan penanganan kesehatan sebanyak 1.332 orang, 1.077 orang rawat jalan, 147 orang rawat inap, kecelakaan 71 orang, dan meninggal dunia 27 orang dengan rincian 7 orang pada 2023, 7 orang dari 1 Januari-13 Februari 2024 dan 13 orang di 14-19 Februari 2024.

Laporan masih dinamis dan terus masuk hingga saat ini. Kami masih terus memantau pengawas pemilu karena penyelenggaraan pemilu masih berjalan terutama pemungutan dan penghitungan suara masih terus berjalan.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Putri
  • Sabtu, 28 September 2024 | 09:23 WIB
Indonesian Fashion Forward Memukau Dunia di COTERIE New York
  • Oleh Putri
  • Sabtu, 28 September 2024 | 05:16 WIB
ASDP Catat Pertumbuhan Aset hingga 45,47 Persen periode 2019-2023