- Oleh MC KAB SERUYAN
- Selasa, 8 Juli 2025 | 11:01 WIB
: PKK Batang Gandeng PT GML Ubah Jelantah jadi Rupiah
Oleh MC KAB BATANG, Rabu, 11 Juni 2025 | 19:26 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 208
Batang, InfoPublik – Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Batang bekerja sama dengan PT Gapura Mas Lestari (GML) dalam program pengolahan minyak jelantah menjadi bahan bakar. Melalui pemberdayaan anggota PKK hingga tingkat desa, program ini tidak hanya bertujuan mengurangi limbah rumah tangga, tetapi juga membuka peluang tambahan penghasilan bagi masyarakat.
Ketua TP PKK Batang, Faelasufa Faiz, menyampaikan bahwa inisiatif ini dijalankan secara sukarela oleh kader PKK dan ditularkan kepada kaum ibu hingga tingkat desa. Program ini juga menyasar pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang turut berpartisipasi dalam pengumpulan minyak jelantah.
“Pengumpulan dilakukan di titik-titik yang telah ditentukan, seperti Kecamatan Tulis dan Kandeman. Setelah terkumpul, minyak dijual ke PT GML seharga Rp7.000 per kilogram. Dana hasil penjualan masuk ke kas PKK kecamatan dan dibagikan kepada warga pengumpul,” jelas Faelasufa saat ditemui di Pendapa Kabupaten Batang, Rabu (11/6/2025).
Meski saat ini pengumpulan baru terpusat di dua kecamatan yang telah memiliki fasilitas bank sampah, TP PKK menargetkan perluasan program ini hingga mencakup 15 kecamatan pada 2026.
CEO PT GML, Heru Fidiyanto, mengapresiasi inisiatif PKK Batang yang dinilai inspiratif dan berpotensi ditiru oleh daerah lain di Indonesia.
“Pemakaian minyak goreng berulang sangat berisiko bagi kesehatan, seperti menyebabkan kanker dan kolesterol tinggi. Program ini bukan hanya soal ekonomi, tetapi juga menjaga kesehatan masyarakat,” tegas Heru.
Ia menambahkan, minyak jelantah yang dikumpulkan sebelumnya hanya melalui proses penyaringan sederhana untuk diekspor sebagai bahan bakar pesawat. Namun mulai tahun ini, proses pengolahan ditingkatkan, dengan kadar kotoran diturunkan dari 2 persen menjadi 0,2 persen sebelum ekspor.
“Perusahaan mitra kami antara lain Hoka-Hoka Bento, A&W, Boga Group, Sushi Tei Group, Dua Kelinci, hotel, dan berbagai entitas lainnya,” ungkap Heru.
Ana, Warga Desa Beji, menyatakan bahwa program ini sangat membantu perekonomian rumah tangga. Ia kini mengumpulkan minyak bekas yang sebelumnya dibuang, dan memperoleh penghasilan tambahan dari hasil penjualan.
“Dulu saya buang, tapi sekarang lebih senang karena dikumpulkan dan bisa nambah uang buat kebutuhan rumah tangga,” ujar Ana.
Sementara itu, anggota Pokja 3 PKK Kecamatan Tulis, Sofi Minarni, menjelaskan bahwa dalam dua pekan terakhir pihaknya berhasil mengumpulkan 40 kilogram minyak jelantah.
“Semoga masyarakat semakin sadar untuk meminimalisir limbah sekaligus meningkatkan pendapatan keluarga,” katanya.
(MC Batang, Jateng/Heri/Jumadi)