- Oleh MC PROV GORONTALO
- Sabtu, 14 Juni 2025 | 10:55 WIB
: Gubernur Gorontalo, Gusnar Ismail, saat meninjau lokasi fasilitas pengolahan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) yang berada di Talumelito, Kecamatan Telaga Biru, Kabupaten Gorontalo, Senin (9/6/2026). (Foto : Valen)
Oleh MC PROV GORONTALO, Selasa, 10 Juni 2025 | 14:13 WIB - Redaktur: Eko Budiono - 142
Kabupaten Gorontalo, InfoPublik – Gubernur Gorontalo, Gusnar Ismail, melakukan peninjauan langsung ke lokasi fasilitas pengolahan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Talumelito, Kecamatan Telaga Biru, Kabupaten Gorontalo, Senin (9/6/2025).
Kunjungan itu dilakukan untuk memastikan kesiapan incinerator—teknologi pembakaran limbah B3, khususnya limbah medis—yang diharapkan menjadi solusi pengelolaan limbah berkelanjutan di provinsi tersebut.
Fasilitas incinerator itu tidak hanya dirancang untuk menjaga kelestarian lingkungan dan kesehatan masyarakat, tetapi juga diharapkan dapat berkontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Melalui pengelolaan limbah yang profesional dan terintegrasi, pemerintah berencana menjalin kerja sama dengan provinsi tetangga, seperti Sulawesi Tengah dan Sulawesi Utara, untuk memaksimalkan potensi ekonomi dari layanan itu.
“Ini bukan sekadar tentang membakar sampah medis. Ini tentang bagaimana kita menjaga lingkungan tetap bersih dan aman, sekaligus menciptakan nilai tambah bagi daerah,” tegas Gusnar.
Menurut Gusnar, dengan kapasitas pembakaran mencapai 200 kilogram per jam, incinerator itu diharapkan mampu menangani volume limbah medis yang dihasilkan oleh 147 fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) di Gorontalo.
Data menunjukkan, provinsi ini memiliki 14 rumah sakit, 96 puskesmas, dan 37 klinik yang secara kolektif menghasilkan sekitar 2.375 kg limbah medis per hari atau 856 ton per tahun. (mcgorontaloprov/timkom)