- Oleh Tri Antoro
- Senin, 16 Juni 2025 | 20:52 WIB
: Antrean Warga Mengular di Pasar Murah Kecamatan Pontianak Kota | Foto : MC Pontianak
Oleh MC KOTA PONTIANAK, Jumat, 23 Mei 2025 | 14:16 WIB - Redaktur: Untung S - 183
Pontianak, InfoPublik – Riza (48) sudah berdiri di antrean sejak pukul 05.00 WIB di halaman Kantor Camat Pontianak Kota, Jumat (23/5/2025). Seperti ratusan warga lainnya, ia rela menunggu berjam-jam demi mendapatkan paket sembako seharga Rp85.000 berisi beras 5 kg, gula 1 kg, dan minyak goreng 1 liter – harga yang jauh lebih murah dibandingkan pasar tradisional.
“Kalau beli di warung, harganya bisa Rp120 ribu. Alhamdulillah ini sangat membantu,” ujar Riza sambil memegang paket yang baru saja dibelinya.
Ia mengaku mengetahui informasi pasar murah ini dari tetangga dan berharap kegiatan serupa lebih sering diadakan untuk meringankan beban ekonomi keluarga.
Kepala Diskumdag Pontianak, Ibrahim, menjelaskan bahwa program ini digelar di enam kecamatan menyambut Iduladha, dengan kuota 1.000 paket per wilayah.
“Hari ini kita sudah menjangkau tiga kecamatan: Pontianak Timur, Barat, dan Kota. Tiga kecamatan lainnya akan menyusul,” terangnya.
Mekanisme pembelian dibuat sederhana: warga cukup menunjukkan KTP sesuai domisili dan membayar Rp85.000 untuk menukar kupon dengan paket sembako. Tak hanya itu, tersedia juga telur ayam 10 butir seharga Rp10.000 – harga yang dipangkas hampir 50 persen dari pasaran.
Pasar murah itu merupakan hasil sinergi Pemkot Pontianak, Bulog, Bank Kalbar, PDAM, dan kelompok tani lokal. Pelaku UMKM juga dilibatkan dengan menjual produk pangan mereka dalam harga diskon.
“Ini bentuk nyata dukungan kami untuk daya beli masyarakat sekaligus memberdayakan petani dan UMKM,” tegas Ibrahim. Data Diskumdag menunjukkan stok masih aman meski antusiasme warga sangat tinggi, dengan antrean mengular sejak dini hari.
Bagi warga seperti Riza, program ini bukan sekadar bantuan sesaat melainkan solusi nyata di tengah melambungnya harga sembako jelang Iduladha. “Saya berharap bisa ada lagi bulan depan. Ini benar-benar meringankan,” ucapnya sambil tersenyum.
Dengan respons positif ini, Pemkot Pontianak berencana memperluas jangkauan pasar murah ke wilayah-wilayah lain, terutama daerah dengan tingkat ekonomi rentan.(prokopim/Jemi Ibrahim)