- Oleh MC KAB BATANG
- Selasa, 17 Juni 2025 | 19:46 WIB
: Bupati Batang M. Faiz Kurniawan (batik coklat), meninjau PLTM di Sungai Lojahan, Desa Kambangan, Kecamatan Blado, Kabupaten Batang
Oleh MC KAB BATANG, Jumat, 23 Mei 2025 | 05:51 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 191
Batang, InfoPublik — Bupati Batang, M. Faiz Kurniawan, melakukan peninjauan terhadap progres pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mini (PLTM) yang terletak di Sungai Lojahan, Desa Kambangan, Kecamatan Blado, Kabupaten Batang, Kamis (22/5/2025).
Proyek ini menjadi langkah strategis Kabupaten Batang dalam mendorong pemanfaatan energi terbarukan.
Bupati Faiz menyampaikan bahwa proyek PLTM merupakan salah satu terobosan penting dalam mendukung visi “clean industrial city” atau kota industri bersih yang tengah digagas oleh Pemerintah Kabupaten Batang.
“Dengan bertambahnya industri, tentu kebutuhan listrik meningkat. Maka dari itu, kami mendukung hadirnya energi berkelanjutan yang ramah lingkungan,” ujarnya.
Proyek PLTM Kambangan sendiri menjadi pionir di Jawa Tengah dalam pengembangan pembangkit listrik tenaga air skala mini. Pembangunan telah dimulai sejak Oktober 2023, dan hingga kini progres fisiknya telah mencapai sekitar 60 persen.
Pemerintah Kabupaten Batang akan terus memantau dan memberikan dukungan penuh terhadap proyek ini hingga tuntas, sebagai bagian dari komitmen menuju pembangunan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Direktur Utama Perusahaan Indo Tirta Buana, sebagai pelaksana proyek, menjelaskan bahwa PLTM ini nantinya akan menghasilkan listrik sebesar 4 megawatt. Energi yang dihasilkan akan disalurkan ke jaringan PLN Jawa Tengah berdasarkan kontrak kerja sama selama 25 tahun.
“Ini adalah PLTM pertama di Jawa Tengah, dan kami berharap dapat segera beroperasi penuh untuk memenuhi kebutuhan listrik regional,” kata Direktur Indo Tirta Buana.
Diketahui, PLTM Kambangan menggunakan teknologi turbin air, di mana energi kinetik dari aliran sungai dimanfaatkan untuk memutar turbin dan menghasilkan listrik. Proyek ini tidak hanya mendukung bauran energi nasional, tetapi juga diharapkan dapat menjadi contoh bagi pengembangan energi bersih di daerah lain.
(MC Batang, Jateng/Roza/Siska)