- Oleh Tri Antoro
- Senin, 16 Juni 2025 | 20:52 WIB
: High Level Meeting (HLM) TPID Kota Pontianak | Foto : MC Pontianak
Oleh MC KOTA PONTIANAK, Jumat, 23 Mei 2025 | 08:46 WIB - Redaktur: Untung S - 187
Pontianak, InfoPublik – Menjelang Hari Raya Iduladha 1446 H, Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) menggelar High Level Meeting (HLM) untuk memastikan stabilitas harga bahan pokok.
Sekretaris Daerah Kota Pontianak, Amirullah, mengungkapkan bahwa inflasi di Pontianak sejak April 2025 tercatat sebesar 0,73 persen, dengan komoditas penyumbang utama meliputi tarif listrik, mobil, sawi hijau, dan emas perhiasan.
Sementara itu, beberapa komoditas seperti wortel, bayam, dan tarif pulsa justru berkontribusi pada deflasi.
“Menjelang Iduladha, kami memantau kenaikan harga pada komoditas seperti cabai merah, tomat, daging ayam ras, dan minyak goreng akibat peningkatan permintaan,” kata Amirullah usai memimpin rapat di Ruang Pontive Center, Kamis (22/5/2025).
Ia menekankan, upaya pengendalian harga difokuskan pada ketersediaan stok dan distribusi yang lancar untuk mencegah gejolak pasar.
Berdasarkan data Perum Bulog, stok beras di Kalimantan Barat saat ini mencapai 22.444,27 ton, dengan lebih dari 6.000 ton tersedia di gudang Bulog wilayah Pontianak.
“Dengan cadangan ini, kami yakin stok beras aman hingga beberapa bulan ke depan,” ujar Amirullah, yang juga menjabat sebagai Ketua TPID Pontianak.
Selain beras, Pemkot Pontianak telah menyiapkan langkah antisipasi melalui operasi pasar di seluruh kecamatan, pengawasan distribusi daging kurban, dan koordinasi intensif dengan dinas terkait.
Tim Satgas Ketahanan Pangan juga rutin melakukan pemantauan lapangan untuk memastikan harga tetap stabil dan stok mencukupi.
Amirullah menjelaskan, strategi utama yang dijalankan meliputi penguatan operasi pasar, terutama untuk komoditas yang rentan mengalami kenaikan harga seperti daging dan sembako.
“Kami terus pantau gudang-gudang penyimpanan dan distribusi untuk memastikan tidak ada kelangkaan,” tambahnya.
Ia berharap, dengan langkah-langkah ini, masyarakat Muslim di Pontianak dapat merayakan Iduladha dengan tenang tanpa khawatir soal ketersediaan dan harga bahan pokok.
“Kami berkomitmen menjaga daya beli masyarakat dan memastikan perayaan Iduladha berjalan lancar,” pungkasnya. (kominfo/Gema Mahardhika)