Pacu Penggunaan QRIS, Pemkot Pontianak Genjot Sosialisasi Transaksi Cashless

: Rapat Pleno di Ruang Rapat Wali Kota, Rabu (21/5/2025) | Foto : MC Pontianak


Oleh MC KOTA PONTIANAK, Kamis, 22 Mei 2025 | 08:04 WIB - Redaktur: Untung S - 150


Pontianak, InfoPublik – Dalam upaya mempercepat inklusi keuangan, Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kota Pontianak menggelar rapat pleno yang membahas strategi peningkatan akses keuangan digital, khususnya bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta masyarakat berpenghasilan rendah.

Namun, data terbaru menunjukkan bahwa adopsi Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di Pontianak masih tertinggal dibandingkan daerah lain.

Wakil Wali Kota Pontianak, Bahasan, mengungkapkan bahwa saat ini Kota Pontianak baru memiliki sekitar 12.000 pengguna QRIS, sementara kabupaten/kota lain di wilayah yang sama telah mencapai 32.000 pengguna. 

“Ini menjadi pekerjaan rumah kita bersama. Masih banyak masyarakat dan pelaku UMKM yang perlu diedukasi tentang manfaat transaksi cashless,” tegasnya usai rapat pleno di Ruang Rapat Wali Kota, Rabu (21/5/2025).

Rapat yang dihadiri oleh perwakilan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ini menekankan pentingnya digitalisasi keuangan sebagai langkah strategis untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, terutama di sektor UMKM. Bahasan menyebutkan, enam tema utama dan delapan program percepatan akses keuangan menjadi fokus TPAKD ke depan, termasuk sosialisasi QRIS dan transaksi non-tunai lainnya.

Edukasi Jadi Kunci Peningkatan Adopsi QRIS

Kendati QRIS telah diperkenalkan sejak beberapa tahun terakhir, minat masyarakat Pontianak masih terbatas. Faktor kurangnya pemahaman tentang kemudahan dan keamanan transaksi digital disebut sebagai salah satu penyebab utama. 

“Banyak UMKM dan konsumen yang masih nyaman bertransaksi secara tunai. Padahal, QRIS bisa mempercepat transaksi dan memperluas pasar,” jelas Bahasan.

Pemkot Pontianak berencana meningkatkan sosialisasi dan pelatihan bagi pelaku UMKM, termasuk demo penggunaan QRIS di pasar tradisional dan sentra usaha kecil. Kolaborasi dengan perbankan dan fintech lokal juga akan digencarkan untuk mempermudah proses adopsi.

Peningkatan penggunaan QRIS dan transaksi cashless diharapkan dapat mendongkrak perputaran ekonomi, mengurangi ketergantungan pada uang fisik, serta meminimalisir risiko kehilangan uang tunai. 

“Kita harus bergerak cepat. Semakin banyak yang menggunakan QRIS, semakin efisien transaksi dan semakin terbuka akses pembiayaan bagi UMKM,” tambah Bahasan.

Ke depan, Pemkot Pontianak akan memantau perkembangan adopsi QRIS secara berkala dan mengevaluasi efektivitas program sosialisasi. Dengan upaya lebih intensif, diharapkan Pontianak dapat mengejar ketertinggalan dan menjadi contoh penerapan keuangan digital di Kalimantan Barat. (prokopim/Jemi Ibrahim)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KOTA PONTIANAK
  • Selasa, 17 Juni 2025 | 17:02 WIB
Dekranasda Pontianak Pacu Daya Saing UMKM Lokal hingga Pasar Ekspor
  • Oleh MC KOTA PONTIANAK
  • Selasa, 17 Juni 2025 | 16:57 WIB
Masyarakat Pontianak Dukung Penertiban Layangan Berbahaya
  • Oleh MC PROV KALIMANTAN BARAT
  • Senin, 16 Juni 2025 | 14:46 WIB
Gubernur Kalbar Dukung Gelaran Budaya Tionghoa Berskala Nasional di Pontianak
  • Oleh MC KOTA PONTIANAK
  • Senin, 16 Juni 2025 | 14:22 WIB
Bidan Garda Depan Kesehatan Ibu dan Anak di Pontianak
  • Oleh MC KOTA PONTIANAK
  • Senin, 16 Juni 2025 | 14:13 WIB
Pontianak Perketat Penertiban Reklame untuk Tingkatkan Estetika Kota
  • Oleh MC KOTA PONTIANAK
  • Jumat, 13 Juni 2025 | 18:06 WIB
Pontianak Barat Terapkan Pendekatan Holistik dalam Penanganan Tuberculosis