- Oleh MC PROV JAWA TIMUR
- Selasa, 24 Juni 2025 | 01:38 WIB
: Kepala BPS Jatim, Zulkipli. Foto : Vivin MC jatim
Oleh MC PROV JAWA TIMUR, Kamis, 22 Mei 2025 | 03:41 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 196
Surabaya, InfoPublik - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Timur mencatat jumlah kunjungan Wisatawan Mancanegara (Wisman) ke Jawa Timur sepanjang Maret 2025, yaitu sebanyak 15.647 kunjungan atau terjadi penurunan 18,53 persen jika dibandingkan dengan Februari 2025.
"Pada Maret 2025, jumlah kunjungan wisman ke Jawa Timur melalui pintu masuk Juanda sebanyak 15.647 kunjungan. Kondisi tersebut mengalami penurunan sebesar 18,53 persen dibandingkan dengan kondisi pada bulan Februari 2025 yang mencapai 19.205 kunjungan," kata Kepala BPS Jatim, Zulkipli, dalam keterangannya melalui Berita Resmi Statistik (BRS) pada Rabu (21/5/2025).
Apabila dibandingkan dengan bulan yang sama tahun 2024, Zulkipli menerangkan jumlah wisman yang datang ke Jawa Timur mengalami penurunan sebesar 15,62 persen atau 2.896 kunjungan, dengan jumlah wisman pada Maret 2024 sebanyak 18.543 kunjungan. "Diharapkan jumlah kunjungan wisman ke Jawa Timur pada bulan-bulan berikutnya terus mengalami peningkatan," harapnya.
Ia mengungkapkan selama periode Maret 2025, jumlah kunjungan wisman terbesar merupakan warga negara Malaysia sebanyak 4.344 kunjungan dengan peranan sebesar 27,76 persen terhadap total wisman yang masuk melalui pintu Juanda. "Kemudian disusul dari warga negara Tiongkok sebanyak 4.340 kunjungan, serta wisman warga negara Singapura sebanyak 1.583 kunjungan," ungkap Zulkipli.
Kunjungan dari warga negara Hongkong, Zulkipli menyebut, periode Maret 2025 ini mengalami peningkatan terbesar. Yaitu sebesar 105,19 persen atau meningkat sebanyak 142 kunjungan pada bulan Maret 2025. "Sedangkan kunjungan dari warga negara Malaysia mengalami penurunan terbesar yaitu sebesar 36,65 persen, atau setara 2.513 kunjungan wisman," sebut Zulkipli.
Secara kumulatif, Zulkipli memaparkan, selama Januari hingga Maret jumlah kunjungan wisman ke Jawa Timur pada tahun 2025 mencapai 56.971 kunjungan. "Nilai ini lebih rendah dibandingkan jumlah kunjungan wisman tahun 2024 pada periode waktu yang sama, yaitu sebanyak 63.765 kunjungan atau mengalami penurunan sebesar 10,65 pesen," paparnya.
Perkembangan Wisnus
Selain mencatat jumlah wisman, Zulkipli menjabarkan, BPS Jatim juga mencatat perkembangan perjalanan Wisatawan Nusantara (Wisnus) baik masuk maupun keluar Jawa Timur pada periode Januari-Maret 2025. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa, perkembangan perjalanan Wisnus di Jatim mengalami penurunan dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
"Jumlah perjalanan wisnus tujuan Jawa Timur mencapai 52,50 juta perjalanan. sedangkan perjalanan wisatawan nusantara asal Jawa Timur mencapai 49,04 juta perjalanan," jabarnya.
Berdasarkan provinsi asal, Ia menuturkan, jumlah perjalanan wisnus dari Jawa Timur pada Maret 2025 tercatat sebanyak 14,69 juta perjalanan. Jumlah ini turun 7,10 persen dibandingkan Februari 2025 secara month to month (m-to-m).
"Sedangkan berdasarkan daerah asal, Kota Surabaya menjadi daerah asal perjalanan wisata dengan angka tertinggi yaitu mencapai 2,24 juta perjalanan pada Maret 2025 atau sekitar 15,28 persen dari total perjalanan wisnus dari Jawa Timur. Diikuti dengan Kabupaten Sidoarjo di peringkat dua sebanyak 1,36 juta perjalanan," tutur Zulkipli.
Adapun jumlah perjalanan wisnus dengan tujuan Jawa Timur pada Maret 2025, Zulkipli mengatakan, tercatat sebesar 16,43 juta perjalanan. Jumlah ini turun 0,28 persen bila dibandingkan Februari 2025 (m-to-m) dan turun 2,46 persen bila dibandingkan bulan yang sama pada tahun sebelumnya secara year on year (y-on-y).
"Berdasarkan daerah tujuan, Kota Surabaya menjadi daerah tujuan perjalanan wisata dengan angka tertinggi yaitu mencapai 1,90 juta perjalanan pada Maret 2025 atau sekitar 11,58 persen dari total perjalanan wisnus tujuan Jawa timur. Diikuti Kabupaten Sidoarjo di peringkat dua sebanyak 1,14 juta perjalanan," ujar Zulkipli.
Penurunan jumlah perjalanan baik Wisman maupun Wisnus di Jatim ini, menurut Zulkipli, perlu ditinjau dan evaluasi lebih lanjut pada sektor wisata. Sehingga, dengan evaluasi tersebut diharapkan dapat memberikan kenaikan kunjungan wisatawan ke Jatim di bulan-bulan berikutnya.
Jasa Akomodasi
Selain Wisman dan Wisnus, faktor yang memengaruhi perkembangan pariwisata Jatim ialah Tingkat Penghunian Kamar (TPK), karena menjadi salah satu indikator yang dapat mencerminkan tingkat produktivitas usaha jasa akomodasi.
Zulkipli menerangkan, jika TPK besar dan cenderung mendekati 100 persen, maka dapat diartikan bahwa sebagian besar kamar akomodasi laku terjual.
"TPK hotel bintang bulan Maret 2025 sebesar 33,10 persen atau turun 14,70 poin dibandingkan TPK bulan Februari 2025 sebesar 47,80 persen. Angka TPK ini berarti pada bulan Maret 2025 dari setiap 100 kamar yang disediakan oleh seluruh hotel bintang yang ada di Provinsi Jawa Timur, setiap malamnya antara 33 hingga 34 kamar telah terjual,"imbuhnya.
Zulkipli menilai, meski begitu angka TPK tersebut lebih rendah 10,43 persen dibandingkan angka TPK hotel bintang pada bulan Maret 2024. "Sedangkan TPK hotel non bintang bulan Maret 2025 sebesar 14,78 persen atau turun 6,50 poin dibandingkan TPK bulan Februari 2025 yang sebesar 21,28 persen," ujarnya.(MC jatim/ida-vin/eyv)