Warga Pontianak Utara Rasakan Langsung Dampak Program Normalisasi Parit

Pontianak, InfoPublik – Program gotong royong normalisasi parit dan drainase yang digalakkan Pemerintah Kota Pontianak mulai menunjukkan hasil nyata. Di Parit Sepakat 2, Kecamatan Pontianak Utara, warga kini bisa bernapas lega setelah kawasan yang dulu rutin tergenang air kini berhasil dikeringkan berkat normalisasi parit yang melibatkan partisipasi aktif masyarakat.

Wakil Wali Kota Pontianak Bahasan meninjau langsung dampak positif program ini saat memimpin aksi gotong royong di Parit Pekong, Sabtu (17/5/2025). "Setelah dibersihkan dan dinormalisasi, kedalaman parit sudah sesuai standar. Genangan air yang sebelumnya mengganggu aktivitas warga kini berkurang signifikan," ujar Bahasan.

Program yang masuk dalam 100 hari kerja Wali Kota Edi Rusdi Kamtono dan Wakil Wali Kota Bahasan ini sebenarnya merupakan kelanjutan dari rencana pembenahan drainase yang sempat tertunda akibat pandemi COVID-19.

"Di periode pertama, anggaran harus dialihkan untuk penanganan pandemi. Sekarang kami bisa fokus kembali pada perbaikan infrastruktur dasar," jelas Bahasan.

Keberhasilan di Parit Sepakat 2 menjadi bukti konkret bahwa pendekatan kolaboratif antara pemerintah dan masyarakat memberikan hasil optimal. Warga setempat seperti Pak Rudi (45) mengaku sangat merasakan perbedaannya.

"Dulu saat hujan deras, air bisa menggenang hingga seminggu. Sekarang paling cuma beberapa jam sudah surut," tuturnya sambil menunjukkan parit yang sudah dibersihkan.

Untuk memastikan keberlanjutan program, Pemkot Pontianak menyiapkan mekanisme pelaporan tiga tingkat dari RT/RW ke lurah dan camat, hingga akhirnya ke dinas terkait. Bahasan menegaskan, "Ini bukan program seratus hari lalu selesai. Kami akan terus pantau dan libatkan masyarakat dalam pemeliharaan rutin."

Dinas Pekerjaan Umum Kota Pontianak mencatat, sejak program dimulai tiga bulan lalu, sudah 12 parit di 6 kecamatan berhasil dinormalisasi. Target tahun ini adalah menyelesaikan 30 titik rawan genangan di seluruh kota.

Warga diajak menjaga momentum positif ini dengan tidak membuang sampah ke parit dan terus aktif dalam kegiatan gotong royong rutin. "Budaya gotong royong adalah warisan leluhur yang harus kita hidupkan kembali," pungkas Bahasan mengingatkan.(prokopim/Jemi Ibrahim)