- Oleh MC PROV GORONTALO
- Senin, 23 Juni 2025 | 13:30 WIB
: Rapat Evaluasi Program Penyakit Tidak Menular (PTM). (foto Aripin)
Oleh MC PROV GORONTALO, Jumat, 16 Mei 2025 | 20:19 WIB - Redaktur: Eko Budiono - 184
Kota Gorontalo, InfoPublik – - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, Anang S Otoluwa, mengungkapkan keprihatinan atas rendahnya capaian program Penyakit Tidak Menular (PTM) pada triwulan pertama tahun 2025.
Pernyataan itu disampaikan Anang, usai membuka Rapat Evaluasi Program PTM di Grand Q Hotel Kota Gorontalo, Jumat (16/5/2025).
"Hasil evaluasi menunjukkan beberapa indikator skrining PTM masih jauh di bawah target," ujar Anang.
Ia menyoroti ketimpangan capaian program yang selama ini lebih terfokus pada hipertensi dan Diabetes Melitus (DM), padahal cakupan PTM jauh lebih luas.
Data yang dipaparkan menunjukkan capaian yang mengkhawatirkan pada beberapa skrining penting: kanker leher rahim hanya 14% dari target 75%, PPOK 12% dari target 70%, serta skrining pendengaran dan penglihatan yang masing-masing baru mencapai 32% dan 33% dari target 70%.
"Ini menjadi pekerjaan rumah besar bagi kami," kata Anang.
Tantangan utama yang dihadapi adalah meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya PTM yang tidak hanya berpotensi menyebabkan kematian dan kecacatan, tetapi juga menimbulkan beban biaya pengobatan yang besar.
"Kami harus meyakinkan masyarakat bahwa pencegahan dini jauh lebih baik dan murah daripada pengobatan," tegas Anang.
Sebagai solusi, Dinkes Gorontalo mendorong masyarakat memanfaatkan program nasional Cek Kesehatan Gratis (CKG).
"Program CKG ini penting untuk deteksi dini faktor risiko PTM sehingga intervensi bisa dilakukan sedini mungkin," kata Anang. Ia menekankan pentingnya kolaborasi semua pihak dalam meningkatkan cakupan skrining.
Di balik tantangan tersebut, terdapat beberapa capaian yang membanggakan seperti skrining DM yang mencapai 81% (melebihi target 60%), skrining jantung 74% (target 50%), dan skrining stroke yang bahkan mencapai 90% dari target 50%.
"Ini menjadi bukti bahwa dengan kerja keras, target yang lebih baik bisa dicapai," pungkas Anang.