- Oleh MC KOTA PADANG PANJANG
- Selasa, 10 Juni 2025 | 00:16 WIB
: Dari Progul Angkutan Gratis Pelajar, Ekonomi Sopir Turut Terbantu. Foto : Diskominfo Padang Panjang
Oleh MC KOTA PADANG PANJANG, Jumat, 16 Mei 2025 | 05:55 WIB - Redaktur: Pasha Yudha Ernowo - 197
Padang Panjang, InfoPublik — Program Angkutan Gratis untuk Pelajar yang diinisiasi oleh Wali Kota Hendri Arnis dan Wakil Wali Kota Allex Saputra tak hanya meringankan beban para orang tua, tetapi juga membawa dampak nyata bagi kesejahteraan sopir angkutan kota (angkot) di Padang Panjang.
Salah satunya adalah Azwar, sopir angkot rute Simpang SMKN 1 – SMKN 2 – MAN 1 Padang Panjang, yang menyebut program ini sebagai “penyelamat ekonomi keluarga kecil”.
“Dulu, saya hanya bawa pulang Rp40 ribu sehari setelah setor. Itu pun harus dibagi untuk makan anak dan istri. Sekarang, dengan adanya angkutan gratis, penghasilan saya lebih pasti. Anak-anak sekolah pun senang karena tak perlu bayar ongkos,” ujar Azwar, Kamis (15/5/2025).
Azwar, yang juga pensiunan PNS, mengaku bangga bisa tetap mengabdi lewat profesinya sebagai sopir angkot. Program angkutan gratis menurutnya bukan hanya soal transportasi, tetapi soal keadilan dan perhatian pemerintah terhadap rakyat kecil.
Senada dengan Azwar, Firdaus, sopir rute Ekor Lubuk – SMAN 1 dan sekitarnya, juga mengapresiasi kebijakan Wali Kota Hendri Arnis yang ia nilai berpihak pada masyarakat bawah. “Kami sudah lama menantikan program seperti ini. Sekarang kami benar-benar merasakannya. Tidak hanya orang tua pelajar yang terbantu, tapi kami para sopir pun dapat rezeki yang lebih stabil,” ujarnya.
Firdaus menambahkan bahwa program ini telah melibatkan 44 unit angkot, yang artinya setidaknya ada 44 keluarga sopir yang langsung merasakan manfaatnya.
“Kalau program ini terus berjalan, ini bukan hanya soal transportasi gratis, tapi soal pemerataan ekonomi. Ini kebijakan yang berpihak pada rakyat,” tegasnya.
Program ini menjadi salah satu langkah nyata Pemerintah Kota Padang Panjang dalam menyokong akses pendidikan merata, sekaligus mendorong roda ekonomi mikro di tengah naik turunnya daya beli masyarakat.
Kebijakan ini pun menjadi contoh bahwa layanan publik yang baik tak melulu soal infrastruktur megah, tetapi tentang kebijakan yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat sehari-hari. “Kami harap program ini terus berlanjut, bahkan berkembang lebih luas. Karena dampaknya terasa langsung, terutama bagi kami yang selama ini hanya mengandalkan uang receh dari penumpang,” tutup Azwar penuh harap. (Mc Padang Panjang/cigus)