- Oleh MC KAB MALUKU TENGGARA
- Selasa, 17 Juni 2025 | 16:48 WIB
: Mensos Saifullah Yusuf Kunjungi Rumah Calon Siswa Sekolah Rakyat
Oleh MC KOTA PROBOLINGGO, Jumat, 16 Mei 2025 | 07:01 WIB - Redaktur: Pasha Yudha Ernowo - 165
Mayangan, InfoPublik – Di sebuah gang sempit di Kelurahan Mangunharjo, Kota Probolinggo, harapan besar tumbuh dari seorang gadis kecil bernama Sugita Vania Apsari, atau akrab disapa Gita. Siswi kelas VI SD Mangunharjo XII ini menjadi salah satu calon peserta didik Sekolah Rakyat, program unggulan Kementerian Sosial yang ditujukan untuk anak-anak dari keluarga kurang mampu.
Kisah Gita menarik perhatian langsung Menteri Sosial Saifullah Yusuf, yang menyempatkan diri berkunjung ke rumah Gita pada Rabu (15/5/2025) dalam rangkaian kunjungannya ke Kota Probolinggo. Di rumah sederhana yang ia tinggali bersama sang ibu, Lutfia, Gita menyambut kedatangan Mensos dengan senyum malu-malu, namun penuh semangat.
Gita mengaku sangat antusias untuk menjadi bagian dari Sekolah Rakyat. Bagi Gita, ini bukan sekadar sekolah—ini adalah jalan menuju masa depan yang lebih cerah. “Senang, bisa mengubah karakter saya. Fasilitasnya bagus, semua kebutuhan sekolah ditanggung, jadi saya bisa fokus belajar,” ujar Gita yang hobi membaca buku dongeng.
Sang ibu, Lutfia, yang sehari-hari bekerja sebagai asisten rumah tangga, menyimpan harapan besar pada anak keduanya itu. Meski hidup dalam keterbatasan, ia tak pernah lelah mendukung pendidikan anak-anaknya.
“Saya senang dan bangga. Semoga Gita bisa mandiri, tidak manja, dan bisa berprestasi,” ucapnya dengan mata berkaca.
Mensos Saifullah Yusuf menjelaskan bahwa proses seleksi peserta Sekolah Rakyat dilakukan secara komprehensif dan transparan oleh tim gabungan dari berbagai lembaga. “Yang menyeleksi itu nanti tim dari pendamping PKH, Dinsos, BPS, dan unsur pemerintahan setempat. Nanti nama-nama yang lolos disahkan oleh wali kota sebelum dikirim ke pusat,” ujar Mensos.
Ia menegaskan bahwa semua calon peserta akan diverifikasi ulang untuk memastikan benar-benar berasal dari keluarga yang membutuhkan dan layak mendapatkan fasilitas penuh yang ditawarkan Sekolah Rakyat.
Program ini menawarkan sistem boarding school (asrama) dengan pembiayaan penuh dari negara, mencakup pendidikan, konsumsi, tempat tinggal, hingga perlengkapan belajar. Harapannya, anak-anak seperti Gita bisa tumbuh menjadi generasi unggul yang tidak tertinggal hanya karena keterbatasan ekonomi.
Kunjungan ini bukan hanya menjadi bentuk perhatian pemerintah, tetapi juga simbol bahwa pendidikan untuk anak-anak dari keluarga tidak mampu kini bukan lagi impian kosong. Dengan dukungan konkret seperti Sekolah Rakyat, harapan dan kesempatan menjadi nyata.
Dan dari sebuah gang kecil di Kota Probolinggo, semangat Gita menyuarakan harapan ribuan anak Indonesia lainnya yang menanti kesempatan untuk bangkit dan bermimpi lebih tinggi. (mir/dp/pin)