- Oleh MC KAB TEMANGGUNG
- Rabu, 11 Juni 2025 | 11:04 WIB
: Bupati Temanggung, Agus Setyawan saat melakukan kunjungan ke fasilitas Sigaret Kretek Tangan (SKT) Karangbener milik PT. Djarum di Kudus, Selasa (13/5/2025)/ MC Temanggung.
Oleh MC KAB TEMANGGUNG, Rabu, 14 Mei 2025 | 20:54 WIB - Redaktur: Jhon Rico - 224
Temanggung, InfoPublik- Menjelang musim panen tembakau tahun 2025, Pemerintah Kabupaten Temanggung berharap industri rokok, khususnya PT. Djarum Kudus, dapat menyerap hasil panen petani secara maksimal dengan harga jual yang sesuai harapan.
Hal ini disampaikan oleh Bupati Temanggung, Agus Setyawan saat melakukan kunjungan ke fasilitas Sigaret Kretek Tangan (SKT) Karangbener milik PT. Djarum di Kudus, Selasa (13/5/2025).
“Atas nama petani tembakau, kami berharap PT. Djarum menunjukkan kepedulian dan menyerap hasil panen dengan harga yang layak,” ujarnya.
Bupati menyampaikan dua hal utama yang menjadi perhatian yakni, pentingnya menjaga kualitas tembakau Temanggung yang dikenal unggul dan dampak regulasi berupa kenaikan cukai rokok yang menurunkan daya beli serta berdampak pada serapan bahan baku oleh industri.
“Mumpung belum panen, kita harus pertahankan idealisme dan kualitas. Karena hanya dengan produk berkualitas tinggi, tembakau kita akan dilirik pabrikan,” tegasnya.
Ia juga menekankan pentingnya melanjutkan sinergi antara petani dan pabrikan, serta mengusulkan agar Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) yang selama ini digunakan untuk BLT, dialihkan untuk bantuan pupuk kepada petani guna menekan biaya produksi.
“Saya bahkan sudah menyurati Presiden Prabowo, agar pupuk subsidi juga menyasar tanaman unggulan lokal seperti tembakau, kopi, dan cabai, bukan hanya sembilan komoditas nasional,” tambahnya.
Dalam lawatannya ke Kudus, Bupati juga melakukan audiensi dengan Persatuan Perusahaan Rokok Kudus (PPRK), untuk menyuarakan harapan agar pabrikan lain seperti PR. Sukun dan PT. Nojorono turut menyerap tembakau Temanggung.
Ketua Komite Pertembakauan Kabupaten Temanggung, Agus Parmuji menyatakan dukungannya atas langkah Bupati, dan berharap kompetisi antarpabrikan dalam menyerap tembakau lokal dapat meningkatkan nilai tawar petani.
“Visitasi ke industri ini sangat strategis. Informasi dari pabrikan akan disampaikan ke petani agar mereka bisa menyesuaikan strategi tanam, panen, hingga penjualan. Terlebih di tengah tantangan industri akibat maraknya rokok ilegal,” tutup Agus.
(IFN/EKP)