- Oleh MC PROV GORONTALO
- Jumat, 13 Juni 2025 | 11:12 WIB
: Proses ekspor kayu pellet yang dikelola oleh PT. Biomasa Jaya Abadi di Pelabuhan Lalape, Kecamatan Popayato Timur, Selasa (13/5/2025). Proses ini dilihat langsung oleh Gubernur Gorontalo Gusnar Ismail dan Wakil Gubernur Idah Syahidah Rusli Habibie. (Foto – Isam Diskominfotik)
Oleh MC PROV GORONTALO, Rabu, 14 Mei 2025 | 11:19 WIB - Redaktur: Juli - 156
Pohuwato, InfoPublik – Gubernur Gorontalo, Gusnar Ismail, menegaskan bahwa Kabupaten Pohuwato merupakan wilayah strategis untuk investasi di Gorontalo. Hal ini disampaikannya saat melakukan kunjungan kerja bersama Wakil Gubernur Idah Syahidah Rusli Habibie, Selasa (13/5/2025).
Kunjungan kerja dimulai dari PT Biomasa Jaya Abadi, perusahaan pengolahan wood pellet yang berlokasi di Pelabuhan Lalape, Kecamatan Popayato Timur. Perusahaan ini menyumbang sekitar 51–52 persen ekspor wood pellet nasional, dengan negara tujuan utama Jepang dan Korea Selatan**. Nilai ekspor mencapai sekitar USD52 juta atau setara Rp780 miliar.
“Ini capaian besar yang sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi Gorontalo,” ujar Gubernur Gusnar.
Gusnar berharap pertumbuhan ekosistem investasi di Gorontalo bisa terus berlanjut. Ia menekankan pentingnya sinergi antara pengusaha, pemerintah, dan masyarakat.
Dalam konteks keberlanjutan, Gubernur juga mengingatkan pentingnya menjaga lingkungan. “Bahan baku wood pellet adalah kayu. Maka, siklus tanam dan tebang harus terjaga. Jangan menebang tanpa menanam kembali,” tegasnya.
Gusnar juga menyampaikan apresiasi terhadap perusahaan yang mampu menyerap tenaga kerja lokal. Dari total 1.200 pekerja di PT Biomasa Jaya Abadi, sekitar 69 persen adalah warga lokal. Hal ini penting untuk memastikan masyarakat merasakan langsung manfaat ekonomi dari investasi tersebut.
Rangkaian kunjungan dilanjutkan ke PT Kimci Jaya Bersaudara, perusahaan pengolahan ikan bandeng di Desa Dudewulo, Kecamatan Popayato Barat. Setelah itu, rombongan juga meninjau tugu perbatasan Gorontalo-Sulawesi Tengah, serta mengunjungi anak-anak penderita tengkes (stunting) dan bertemu tokoh masyarakat setempat.