- Oleh MC KAB MALUKU TENGGARA
- Senin, 23 Juni 2025 | 14:41 WIB
: Kapolda Maluku, Irjen Pol Eddy Sumitro Tambunan. Foto : Rikhard
Oleh MC KAB MALUKU TENGGARA, Rabu, 14 Mei 2025 | 05:45 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 290
Langgur, InfoPublik — Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Maluku, Irjen Pol Eddy Sumitro Tambunan, menegaskan pentingnya sinergi empat pilar utama yaitu pemerintah, Tentara Negara Indonesia (TNI)-Kepolisian Republik Indonesia (Polri), tokoh agama (Toga), dan tokoh adat (Toda).
Untuk menciptakan keamanan, ketertiban masyarakat (Kamtibmas) serta tata kelola pemerintahan ohoi (desa) yang bersih dan berwibawa.
Pernyataan tersebut disampaikan Kapolda Maluku dalam kegiatan Pembinaan Kamtibmas dan Tata Kelola Penyelenggaraan Pemerintahan Ohoi yang dilaksanakan di Aula Kantor Bupati Maluku Tenggara, Selasa (13/5/2025).
Kapolda menekankan bahwa keberhasilan pembangunan dan stabilitas sosial di desa sangat ditentukan oleh keharmonisan dan komunikasi efektif di antara keempat pilar tersebut.
“Pemerintah, TNI-Polri, Toga, dan Toda harus berjalan seiring. Empat pilar ini memiliki peran strategis dalam menciptakan pemerintahan desa yang bersih, aman, dan berorientasi pada kepentingan rakyat,” ujar Irjen Pol Eddy.
Menurutnya, Toga dan Toda tidak sekadar simbol kultural, melainkan pemegang peran penting dalam menjaga nilai-nilai sosial dan moral masyarakat.
Sementara itu, TNI dan Polri bertugas memastikan rasa aman serta menjadi mitra edukatif dalam menumbuhkan kesadaran hukum masyarakat desa.
Kapolda juga mengingatkan para kepala ohoi untuk mengelola pemerintahan secara transparan, akuntabel, dan melibatkan masyarakat dalam proses perencanaan maupun pengambilan keputusan.
“Desa adalah ujung tombak pembangunan nasional. Jika desa kuat, maka bangsa ini akan kuat. Pemerintahan desa harus bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme,” tegasnya.
Maluku Tenggara/Adolof Labetubun.