- Oleh MC PROV GORONTALO
- Jumat, 20 Juni 2025 | 20:02 WIB
:
Oleh MC KOTA SINGKAWANG, Senin, 12 Mei 2025 | 07:51 WIB - Redaktur: Untung S - 223
Singkawang, InfoPublik – Pemerintah Kota Singkawang melalui Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana (KB) menggelar rapat koordinasi intensif menyambut pelaksanaan Pengukuran Serentak Balita (PESERTA) yang rencananya diluncurkan pada 20 Mei 2025.
Program itu menjadi bagian dari komitmen 100 hari kerja Wali Kota Singkawang dalam percepatan penurunan stunting dan peningkatan kualitas gizi balita.
Sekretaris Daerah Kota Singkawang, Sumastro, menekankan pentingnya kolaborasi semua pihak untuk mencapai target pengukuran balita sebesar 90 persen, jauh melampaui capaian 2024 yang hanya 46,94 persen.
“Tidak ada alasan untuk tidak bekerja maksimal. Semua pilar, mulai dari pemerintah, TNI/Polri, hingga kader posyandu, harus bergerak serentak,” tegasnya dalam rapat koordinasi di Ruang Basement Kantor Wali Kota, Selasa (6/5/2025).
Data e-PPGBM mencatat, Singkawang menempati peringkat ke-8 cakupan pengukuran balita se-Kalimantan Barat dengan angka 47,64 persen hingga Maret 2025, masih di bawah rata-rata provinsi (50,2 persen). Meski demikian, persentase stunting di kota ini relatif rendah (peringkat ke-4 terendah se-Kalbar).
Kepala Dinkes KB Singkawang, Achmad Hardin, menjelaskan, dari 14.491 balita yang terdata, hanya separuhnya yang rutin dipantau di 171 posyandu aktif. “Ini tantangan besar. Deteksi dini lewat PESERTA akan mempermudah intervensi gizi buruk dan stunting,” ujarnya.
Hardin menambahkan, selain stunting, Singkawang juga menghadapi kasus gizi buruk tertinggi ke-4 di Kalbar. Melalui PESERTA, diharapkan balita dengan kondisi gizi kritis dapat segera dirujuk ke fasilitas kesehatan.
“Kami tidak bisa bekerja sendiri. Dukungan lintas sektor dan kesadaran orang tua membawa balita ke posyandu kunci keberhasilan,” tandasnya.
Peluncuran PESERTA pada 20 Mei nanti akan diikuti dengan mobilisasi massal kader dan tenaga kesehatan ke seluruh kelurahan. Wali Kota Singkawang juga berencana memberikan insentif tambahan bagi posyandu dengan kinerja terbaik sebagai bentuk apresiasi.
Dengan langkah itu, Singkawang bertekad mengejar ketertinggalan dan mewujudkan generasi bebas stunting yang berkualitas. (MC Kota Singkawang)