- Oleh MC PROV RIAU
- Kamis, 5 Juni 2025 | 20:02 WIB
:
Oleh MC PROV RIAU, Sabtu, 3 Mei 2025 | 18:54 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 201
Pekanbaru, InfoPublik – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau mencatat Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang pada Maret 2025 sebesar 31,24 persen. Artinya, dari seluruh kamar yang tersedia, hanya sekitar 31 hingga 32 persen yang terisi setiap malamnya selama bulan tersebut.
Kepala BPS Riau, Asep Riyadi, menjelaskan bahwa angka ini menunjukkan penurunan signifikan dibanding bulan sebelumnya, yakni Februari 2025, yang mencatat TPK sebesar 41,80 persen. Penurunan sebesar 10,56 poin ini disebut berkaitan erat dengan pelaksanaan bulan Ramadan.
"Biasanya selama Ramadan, mobilitas wisatawan menurun karena kegiatan berlibur atau perjalanan bisnis berkurang. Selain itu, pada Maret 2025 tidak terdapat hari libur nasional yang bisa mendorong peningkatan kunjungan," jelasnya dalam laporan yang dirilis Jumat (2/5/2025).
Selain TPK, BPS Riau juga merilis data Rata-rata Lama Menginap Tamu (RLMT) di hotel berbintang pada Maret 2025 yang tercatat sebesar 1,36 hari. Artinya, tamu hotel rata-rata menginap selama satu hingga dua malam.
Tamu asing mencatatkan RLMT yang lebih tinggi, yaitu 2,73 hari atau sekitar dua hingga tiga malam. Sementara itu, tamu domestik rata-rata menginap selama 1,34 hari.
Jika dirinci menurut kelas hotel, RLMT tertinggi untuk tamu asing terjadi pada hotel bintang 3 dengan durasi 2,83 hari. Sedangkan untuk tamu domestik, lama menginap tertinggi tercatat di hotel bintang 3 dan bintang 4, masing-masing sebesar 1,38 hari.
BPS juga mencatat bahwa TPK Maret 2025 mengalami penurunan jika dibandingkan dengan Maret 2024, yang mencatatkan angka 38,12 persen. Penurunan tersebut mencapai 6,88 poin.
"Ini menjadi catatan bagi pelaku usaha perhotelan, bahwa periode Ramadan tanpa hari libur tambahan cukup memengaruhi angka okupansi," tambah Asep.
Meskipun mengalami penurunan, BPS menilai data ini penting sebagai bagian dari indikator tren pariwisata dan aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan sektor perhotelan di Provinsi Riau.
(Mediacenter Riau/bts)