- Oleh MC KAB MERAUKE
- Senin, 16 Juni 2025 | 09:47 WIB
: Bupati Jayapura Yunus Wonda, usai memimpin upacara Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2025, dengan mengusung tema “Partisipasi Semesta Wujudkan Pendidikan Bermutu Untuk Semua”, Jumat (2/5/2025).
Oleh MC KAB JAYAPURA, Jumat, 2 Mei 2025 | 13:26 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 175
Sentani, InfoPublik – Bupati Jayapura Yunus Wonda, menegaskan komitmennya untuk memperjuangkan kesejahteraan guru, khususnya mereka yang mengabdi di daerah terpencil Kabupaten Jayapura, usai memimpin upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025, Jumat (2/5/2025).
Dalam momen peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) Tahun 2025, Bupati Jayapura Yunus Wonda, menyampaikan keprihatinan sekaligus janji tegas untuk memperhatikan kesejahteraan para guru di wilayahnya, terutama yang bertugas di daerah pelosok dan terpencil.
“Kita akan menyiapkan fasilitas kepada guru. Bagaimana mereka bisa mengajar dengan baik jika tempat tinggal dan kondisi mereka sangat sulit,” ujar Bupati usai upacara yang mengusung tema “Partisipasi Semesta Wujudkan Pendidikan Bermutu Untuk Semua.”
Bupati menyebutkan bahwa peningkatan mutu pendidikan di Kabupaten Jayapura akan menjadi prioritas utama selama masa kepemimpinannya. Ia menargetkan pada 2026, alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) akan difokuskan pada pemenuhan hak-hak guru. Ia menambahkan bahwa guru adalah garda terdepan dalam pembangunan sumber daya manusia Papua.
“Target 2026 melalui APBD kami, pendidikan akan jadi skala prioritas. Kalau guru bertugas di laut, kita akan fasilitasi dengan motor speed. Yang di Danau Sentani dan Airu juga akan kita bantu,”imbuhnya.
Dengan nada kesal, Bupati menyayangkan masih adanya guru yang belum menerima haknya hingga berbulan-bulan. Ia menyebut hal ini sebagai kelalaian serius dari Dinas Pendidikan.
“Saya sudah perintahkan Dinas Pendidikan, tidak boleh lagi ada hak guru yang tidak dibayarkan. Mereka sudah bekerja, bahkan ada yang sampai tiga sampai enam bulan belum dibayar. Ini tidak boleh terulang,”imbuhnya.
Bupati berharap ke depan, kejadian yang menyakitkan bagi para pendidik ini tidak lagi terjadi. Ia menegaskan bahwa penghormatan kepada guru harus diwujudkan melalui tindakan nyata, bukan hanya seremonial.(Mc.Kab,Jayapura/Eyv)