- Oleh MC KAB MANGGARAI BARAT
- Rabu, 4 Juni 2025 | 19:07 WIB
: Para peserta apel Hardiknas yang menggunakan pakayan bernuansa adat. (Foto : Gonsalez)
Oleh MC KAB MANGGARAI BARAT, Jumat, 2 Mei 2025 | 16:51 WIB - Redaktur: Pasha Yudha Ernowo - 203
Labuan Bajo, InfoPublik,- Nuasa adat khas berbagai daerah di NTT, mewarnai perayaan peringatan Hari Pendidikan Nasional yang ke-66 tingkat Kabupaten Manggarai Barat di Labuan Bajo. Mulai dari Pembina Upacara, Pemimpin Upacara hingga para peserta upacara, semua menggunakan pakayan adat
Sebagaimana disaksikan InfoPublik, perayaan peringatan Hardiknas Ke-66 tingkat Kabupaten Manggarai Barat, berlangsung di lapangan sepak bola SMAK St. Ignatius Loyola Labuan Bajo, Jum’at (02/05/2025).
Bupati Manggarai Barat, Edistasius Endi, yang hadir sebagai pembina dalam upacara itu, terlihat menggunakan busana Songke Manggarai, mulai dari destar di Kepala, jas di badan, hingga kain yang membalut di pinggang.
Busana yang sama juga terlihat pada semua pejabat yang hadir, mulai dari Wakil Bupati, dr. Yulianus Weng, Sekretaris Daerah, Fransiskus Sales Sodo dan semua pimpinan perangkat daerah, termasuk Pemimpin Upacara, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga, Yohanes Hani.
Demikianpun para peserta upacara, semua menggunakan busana adat khas NTT, mulai dari Manggarai, Ngada, Ende hingga Flores Timur.
Yang tidak menggunakan busana adat dalam apel perayaan Hardiknas ke-66 tingkat Kabupaten Manggarai Barat di Labuan Bajo, itu hanya Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) dan anggota Paduan Suara dari SMAK Loyola. Paskibrakan tetap menggunakan seragam khas putih-putih. Sedangkan anggota Paduan Suara menggunakan seragam sekolah yayasan.
Sementara itu, dalam amanat Apel, Bupati Edi selaku Pembina Ucapara, membacakan sambutan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah RI, Abdul Mu’ti.
Ditegaskan dalam amana itu bahwa peringatan Hari Pendidikan Nasional bukanlah sekadar seremonial tahunan, yang ditandai dengan upacara bendera dan berbagai ragam lomba.
Hari Pendidikan Nasional merupakan momentum untuk kita meneguhkan dan meningkatkan dedikasi, komitmen, dan semangat untuk memenuhi amanat konstitusi yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dengan memberikan layanan pendidikan yang terbaik, bermutu, dan berkemajuan bagi seluruh anak bangsa. Undang-undang Dasar 1945 menegaskan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan.
Sesuai amanat konstitusi, tidak boleh ada diskriminasi atas dasar agama, fisik, suku, bahasa, ekonomi, jenis kelamin, domisili dan sebab- sebab lain yang menyebabkan seseorang kehilangan kesempatan memperoleh pendidikan.
Pendidikan adalah hak asasi dan hak sipil yang melekat dalam diri setiap insan baik sebagai pribadi maupun warga negara.
Karena itu sangat tepat ketika Presiden Prabowo menempatkan pendidikan sebagai prioritas. Sebagaimana disebutkan dalam Asta Cita keempat, Presiden Prabowo berkomitmen membangun sumber daya manusia yang kuat sebagai aktor dan agen perubahan yang mengantarkan Indonesia menjadi bangsa dan negara yang adil dan makmur.
Melalui pendidikan, Presiden Prabowo berkomitmen memutus mata rantai kemiskinan. (EfjE-MC Manggarai Barat).