- Oleh MC KAB LUMAJANG
- Kamis, 19 Juni 2025 | 11:51 WIB
: Pertunjukan Topeng Ireng Sekar Pemburu Rimba dan Jaran Kepang Anjani Budoyo membuka acara
Oleh MC KAB TEMANGGUNG, Kamis, 1 Mei 2025 | 11:08 WIB - Redaktur: Jhon Rico - 215
Temanggung, InfoPublik- Suara rancak gamelan memecah hawa dingin malam di Alun-alun Temanggung saat pertunjukan Topeng Ireng Sekar Pemburu Rimba dan Jaran Kepang Anjani Budoyo membuka acara "Njoget Bareng Njo", pada Selasa (29/4/2025).
Ribuan warga tumpah ruah di City Walk Alun-alun, ikut berjoget bersama ribuan seniman dalam suasana yang semarak dan penuh semangat budaya dalam peringatan Hari Tari se-Dunia.
Bupati Temanggung, Agus Setyawan, bersama jajaran Forkopimda turut ambil bagian dalam pertunjukan, berjoget Jaran Kepang dan berflashmob bersama masyarakat.
Mereka larut dalam gerak tari yang memadukan unsur wiraga (gerak tubuh), wirama (ritme), wirasa (ekspresi), dan wirupa (riasan).
Acara ini menjadi bagian dari kampanye dukungan terhadap pengajuan kesenian Jaran Kepang sebagai Warisan Budaya Tak Benda (Intangible Cultural Heritage) ke UNESCO.
"Jadi, harapannya nanti tidak lama lagi, Jaran Kepang diakui sebagai kesenian asli dari Temanggung. Malam ini, selain Jaran Kepang juga ada Topeng Ireng yang merupakan simbol budaya, maka kita akan selalu mensuportnya," kata Agus.
Ketua Dewan Kesenian dan Kebudayaan Daerah (DKKD) Temanggung, Lukman Sutopo, menjelaskan bahwa flashmob Jaran Kepang menjadi simbol gerakan kolektif masyarakat dalam menjaga budaya lokal.
Selain Jaran Kepang, ditampilkan pula kesenian Topeng Ireng dan lagu "Binarung Jaran Manggung" sebagai bagian dari kekayaan seni daerah.
Sutopo menambahkan, Jaran Kepang Temanggung, khususnya varian Jaranan Mergowati, tengah diajukan ke UNESCO bersama seni sejenis dari wilayah lain di Indonesia dan Suriname dalam kategori Seni Pertunjukan dan Ritual.
Menurut dia, ini bukan hanya soal seni, tapi juga identitas sejarah dan budaya. Desa Mergowati dahulu dikenal sebagai tempat penangkaran kuda terbaik bagi kerajaan Mataram, yang menjadi latar tumbuhnya kesenian ini.
Ia menyatakan bahwa Penelitian budayawan Dr. Slamet dari ISI Surakarta turut menguatkan bahwa Jaran Kepang memiliki akar sejarah kuat di Temanggung, khususnya dari Mergowati, yang dipercaya sebagai pusat lahirnya tarian rakyat tersebut.
Masyarakat Temanggung pun berharap besar agar seni Jaranan segera diakui UNESCO sebagai warisan budaya dunia.
(Media Center Temanggung)