- Oleh MC PROV RIAU
- Jumat, 23 Mei 2025 | 18:14 WIB
:
Oleh MC PROV RIAU, Senin, 28 April 2025 | 22:57 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 137
Pekanbaru, InfoPublik – Gubernur Riau, Abdul Wahid, bersama Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Dyah Roro Esti meninjau Pasar Cik Puan, Kota Pekanbaru, pada Senin (28/4/2025).
Kunjungan ini bertujuan untuk memantau kondisi harga kebutuhan pokok dan daya beli masyarakat pascalebaran.
Selama kunjungan, Gubernur Wahid berkeliling pasar dan menyambangi berbagai kios pangan serta Toko Pengendalian Inflasi Pangan (TPIP). Ia juga menyempatkan diri berdialog langsung dengan para pedagang dan warga, mendengar keluhan mereka, serta melakukan pembelian beberapa kebutuhan pokok.
Kehadiran Gubernur Wahid disambut antusias oleh masyarakat. Banyak warga yang mendekat, mengabadikan momen, dan menyatakan dukungan mereka. Teriakan “Saya pendukung Bapak!” terdengar di berbagai sudut pasar, yang dibalas Gubernur dengan senyuman dan sapaan hangat.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Wahid menyampaikan terima kasih kepada Wamendag yang telah hadir untuk meninjau pasar. Ia menegaskan bahwa stabilitas harga pasca-Lebaran relatif terjaga berkat dukungan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pangan Provinsi Riau yang terus memantau dan mengendalikan harga.
“Sejak Lebaran kemarin, harga kebutuhan pokok kita jaga karena kita punya BUMD Pangan. Ini membantu kita dalam menekan inflasi dan menjaga harga tetap stabil,” ujar Gubernur Wahid.
Namun, beberapa warga mengungkapkan harapan agar kondisi fisik Pasar Cik Puan segera diperbaiki. Menanggapi hal tersebut, Gubernur Wahid berjanji akan membawa persoalan ini ke tingkat kementerian bersama para bupati untuk mencari solusi perbaikan.
Wamendag ,Dyah Roro Esti, mengungkapkan bahwa kunjungan ini bertujuan untuk memantau harga kebutuhan pokok usai Lebaran. Ia mengapresiasi kondisi Pasar Cik Puan yang dinilainya cukup stabil dari sisi harga maupun daya beli masyarakat.
“Tadi kami juga sempat belanja bawang, minyak, dan kebutuhan lainnya. Harganya sudah turun drastis. Ini menunjukkan bahwa harga terkendali dan daya beli masyarakat tetap terjaga,” pungkas Wamendag.
(NS)