- Oleh MC KAB BENGKALIS
- Senin, 23 Juni 2025 | 10:07 WIB
:
Oleh MC PROV RIAU, Senin, 28 April 2025 | 22:12 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 238
Pekanbaru, InfoPublik – Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Juda Agung, menegaskan bahwa Provinsi Riau tidak hanya kaya akan sumber daya alam (SDA), tetapi juga memiliki semangat dan nilai-nilai keislaman yang mendalam. Hal ini menjadikan Riau sebagai "lahan subur" untuk pengembangan ekonomi syariah dan pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) unggulan.
Juda Agung menilai bahwa penting untuk membangun kemandirian ekonomi daerah. Menurutnya, UMKM merupakan pondasi utama dalam menggerakkan perekonomian lokal yang kuat dan berkelanjutan.
"UMKM adalah tulang punggung kemandirian ekonomi daerah. Oleh karena itu, Bank Indonesia terus mendorong pembinaan UMKM melalui pelatihan, pendampingan, dan pengembangan kapasitas usaha," ujar Juda pada acara Karya Riau Bertuah, Kota Pekanbaru pada Jumat (25/4/2025).
Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya membangun rantai nilai halal yang terintegrasi. Menurutnya, Riau dengan kekuatan budaya dan nilai Islam yang kental memiliki potensi besar untuk menjadi simbol penguatan keuangan dan ekonomi syariah nasional.
"Riau memiliki kekuatan budaya dan nilai Islam yang kuat. Ini merupakan modal besar untuk memperkuat ekosistem halal di daerah ini, mulai dari produk halal, industri keuangan syariah, hingga gaya hidup halal," kata Juda Agung.
Bank Indonesia (BI), lanjut Juda, berkomitmen untuk memperkuat ekosistem halal ini melalui berbagai program dan kolaborasi dengan pemerintah daerah, pelaku usaha, dan komunitas masyarakat. Salah satu fokus utama adalah memperluas sertifikasi halal, memperkuat pembiayaan syariah, serta meningkatkan literasi dan inklusi keuangan syariah di masyarakat.
Selain itu, Juda juga menyoroti pentingnya kolaborasi dalam mewujudkan transformasi ekonomi yang berkelanjutan. Ia menegaskan bahwa upaya pengembangan ekonomi tidak dapat berjalan sendiri-sendiri, melainkan harus melibatkan sinergi antara regulator, pelaku usaha, akademisi, dan masyarakat.
"Transformasi ekonomi butuh kolaborasi yang kuat. Tanpa kolaborasi, mustahil kita bisa menghadirkan keberkahan dan pemerataan kesejahteraan," tegasnya.
Pada kesempatan tersebut, Juda juga mengajak semua pihak untuk memperkuat komitmen dalam membangun ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, berbasis pada nilai-nilai keislaman yang sudah mengakar kuat di masyarakat Riau.
Dengan semangat kolaborasi dan penguatan ekosistem halal, Bank Indonesia berharap Riau dapat menjadi salah satu motor penggerak utama ekonomi syariah nasional di masa depan.
(Mediacenter Riau/mlb)